Turunkan Stunting di Mukomuko, Program Bapak/Bunda Asuh Anak Dimaksimalkan

Senin 13 Jan 2025 - 22:13 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko  untuk menurunkan angka stunting. 

Di antaranya lebih memaksilkan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk percepatan penurunannya di daerah ini.

”Program ini sudah dilaunching akhir Desember 2024 lalu. Ini dalam upaya percepatan penurunan stunting dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak khususnya dalam gerakan bapak asuh anak stunting,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Mukomuko, Drs R. Panji Surya.

Panji mengatakan, program BAAS untuk anak ini salah satu upaya untuk mengeliminasi kasus stunting melalui gerakan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat dalam memberikan bantuan.

BACA JUGA:Dishub Sebut Koordinator Jukir Penyebab Kebocoran Retribusi Parkir

BACA JUGA:Pengelolaan Keuangan Desa Jadi Sorotan Inspektorat Mukomuko

Dengan menyasar langsung kepada keluarga yang beresiko stunting. Bapak asuh ini bisa dari perseorangan masyarakat biasa, ASN, pejabat, perusahaan dan lainnya.

“Dalam mendukung gerakan ini, diperlukan sumber daya lainnya guna memenuhi kebutuhan tambahan gizi bagi ibu hamil, menyusui dan anak balita. Masyarakat umum dapat berperan dalam menurunkan angka stunting melalui program bapak asuh anak stunting,” katanya.

Panji juga menjelaskan, untuk melancarkan gerakan serentak atasi stunting dengan pola bapak asuh dan bunda asuh.

Pihaknya mengaku terus memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, petugasnya di lapangan juga melaksanakan pendataan untuk mengetahui sudah berapa banyak bapak asuh anak stunting di Kabupaten Mukomuko. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Ganti 2 Unit Mobnas Unsur Pimpinan Dewan, Habiskan Anggaran hingga Rp1,6 Miliar

BACA JUGA:700 Peserta Lulus PPPK dan CPNS Sudah Urus Adminduk

Ia menerangkan, permasalahan stunting menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah. 

Sebab stunting merupakan ancaman terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Kami berharap agar masyarakat yang memiliki kehidupan cukup mau menjadi bapak asuh anak stunting. Mereka bisa menyampaikan bantuan langsung kepada anak, seperti telur, vitamin, susu dan lainnya. Tanpa harus melalui pemerintah kabupaten, kecamatan maupun  desa maupun kelurahan,” ujarnya.

Kategori :