
KEPAHIANG,KORANRB.ID - Secara umum, jalannya Pilkada 2024 di bawah penyelenggaraan KPU Kabupaten Kepahiang berjalan sukses.
Indikator utamanya, Pilkada telah melahirkan pemimpin secara demokratis, tanpa ada perkara sengketa, hingga meningkatnya angka partisipasi pemilih.
Sebagai gambaran, Pilkada sebelumnya angka partisipasi adalah 76 persen meningkat menjadi 82 persen.
Meningkatnya, angka partisipasi pemilih ini sendiri bukan berarti disebabkan faktor suksesnya sosialisasi yang telah dijalankan KPU.
Ada faktor lain, yang membuat pemilih menjadi mau dan datang ke TPS.
Sederet catatan ini tertuang dalam Focus Grop Discussion (FGD) yang diselenggarakan KPU Kabupaten, Selasa 25 Februari 2025.
Dipandu moderator akademisi UMB, Dr. Elfahmi Lubis, hadir dalam FGD perwakilan dari Bawaslu Kepahiang, LO Pasangan calon, tokoh masyarakat dan kalangan jurnalis di Kabupaten Kepahiang.
Dari FGD ini pula nantinya akan dibawa dalam rangka penyusunan laporan evaluasi penyelenggaraan tahapan Pemilihan yang sudah dijalankan KPU sepanjang tahun 2024 lalu.
"Sosialisasi yang dilakukan KPU selama Pilkada kebanyakan hanya terbatas, menyertakan kalangan penyelenggara saja, sangat minim sekali melibatkan masyarakat umum," ujar salah satu peserta FGD.
BACA JUGA:Akomodir Aspirasi Warga, Komisi II DPRD Bengkulu Utara Hearing Soal PT PDU
BACA JUGA:Polres Kepahiang Buka Lagi Perkara OTT Fee Proyek BBWSS VIII, Tambah Tersangka?
Adapun meningkatnya jumlah partisipasi pemilih, ada faktor ketokohan dari calon yang berpotensi besar menarik minat masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya.
"Sosialisasi belum menyentuh kalangan tertentu saja," tambah peserta FGD lainnya.
Catatan penting lainnya adalah, saat dilakukannya verifikasi lapangan oleh petugas.
Untuk keterbukaan informasi, jajaran KPU masih terkesan tertutup. Padahal, semua informasi terkait jalannya tahapan Pemilu adalah hak publik. Proses verifikasi yang transparan, secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara.