BENGKULU, KORANRB.ID – Meskipun sudah sering ada imbauan agar tidak mempercayai calo saat penerimaan seleksi bintara Polri, namun tetap saja ada korbannya yang terpedaya.
Terbaru, seorang peserta seleksi Bintara Polri Gelombang II tahun 2023, berinisial YA (20) warga Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara diduga menjadi korban penipuan.
Terduga pelakunya seorang oknum polisi bintara, berinisial Sg. Akibat dari penipuan itu, orangtua YA mengalami kerugian sangat besar.
BACA JUGA:Daftar Perwira Polri Kembali Dapat Jabatan Usai Terseret Kasus Ferdy Sambo
Uang sebesar Rp 750 juta ludes diserahkan kepada Sg. Uang itu merupakan hasil penjualan rumah, tanah, mobil dan tabungan orangtua YA.
Kepada RB, Selasa 12 Desember 2023, YA menceritakan, kasus dugaan penipuan ini berawal saat ia ingin menjadi anggota Polri.
Saat itu ada seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023 di Polda Bengkulu. Tanpa banyak pikir, YA langsung melengkapi persyaratan untuk mengikuti seleksi tersebut.
BACA JUGA:Kapolri Mutasi Kapolresta Bengkulu, Ini Nama Penggantinya
Namun sayangnya, dalam seleksi itu, YA langsung gugur pada tahap pertama, karena tidak lolos seleksi administrasi. Hasil tersebut membuat orangtua YA kecewa.
Lantas orangtua YA bercerita kepada temannya yang lain tentang hasil seleksi itu dan berharap ada yang bisa membantu anaknya bisa lulus.
“Kemudian teman orang tua saya itu bilang ada, orang yang dia kenal bisa meloloskan saya menjadi anggota Polri,” terang YA.
BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Bersih, TNI Polri Gelar Kebersihan
Oleh temannya itu, orangtua YA diarahkan dan dikenalkan dengan seorang polisi yang diketahui berinisial Sg. Selanjutnya, terjadilah perbincangan antara mereka. Dalam perbincangan itu, Sg mengaku bisa meluluskan YA menjadi bintara polisi.
“Si oknum polisi (Sg, red) bilang bisa meluluskan saya di tes menjadi anggota Polri. Asalkan orangtua saya bisa membayar sejumlah uang,” lanjutnya.
Oknum Polisi ini meminta uang tunai Rp 600 juta kepada orangtua YA sebagai syarat uang pelicin agar anak korban bisa diterima menjadi anggota Polri. Tanpa curiga orangtua YA menyerahkan uang tersebut.