Hal ini menimbulkan pertanyaan etis yang kompleks tentang bagaimana mesin harus diprogram untuk menilai nilai kehidupan manusia dan membuat keputusan yang dapat memiliki konsekuensi fatal.
4. Kapal Theseus
Dikutip dari laman britannica, eksperimen kapal Theseus merupakan salah satu pemikiran filosofis yang paling menarik dan mendalam mengenai identitas dan perubahan.
Dimana, dalam konteks ini, kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang kompleks tentang apa yang membuat sesuatu tetap menjadi "diri" mereka meskipun mengalami perubahan yang signifikan.
Salah satu cara untuk memahami eksperimen ini adalah dengan mempertimbangkan dua aspek utama dari identitas: material dan konseptual.
BACA JUGA:Wow! Berikut 3 Momen Saturnus Selamatkan Planet di Tata Surya, Bagaimana Caranya?
Jika dilihat dari sudut pandang material, maka semua bagian kapal Theseus telah diganti.
Maka dari itu, secara fisik kapal tersebut tidak lagi terdiri dari bagian-bagian aslinya.
Namun, dari sudut pandang konseptual, kapal itu masih dianggap sebagai kapal Theseus karena sejarah, fungsi dan makna yang melekat padanya.
Lebih jauh lagi, konsep ini juga dapat diterapkan pada identitas manusia.
Dengan seiring berjalannya waktu, maka tubuh dan pikiran kita mengalami banyak perubahan, sel-sel tubuh kita terus-menerus diperbarui, pengalaman hidup membentuk cara kita berpikir dan merasakan.
BACA JUGA:Wow! Berikut 3 Momen Saturnus Selamatkan Planet di Tata Surya, Bagaimana Caranya?
Dalam filsafat, terdapat beberapa pandangan yang berbeda mengenai hal ini.
Terdapat filsuf berpendapat bahwa identitas terletak pada kontinuitas psikologis yaitu, ingatan dan kesadaran kita.
Sementara yang lain berpendapat bahwa identitas lebih terkait dengan aspek fisik atau material.
Eksperimen kapal Theseus mendorong kita untuk merenungkan lebih dalam tentang apa artinya menjadi "diri kita" dan bagaimana kita memahami perubahan dalam konteks identitas.