KORANRB.ID - Hampir seluruh orang saat ini tidak dapat dipisahkan dari alat komunikasi berbasis internet. Baik bangun dari tidur, saat makan, saat berkendara, saat bekerja, hingga tidur kembali.Pentingnya alat komunikasi ini agar tetap terkoneksi dengan dunia luar, melalui berbagai jenis aplikasi seperti, Intagram, facebook, Tiktok, Telegram, Twiter dan Whatshaap.
Aplikasi Whatshaap atau yang dikenal dengan WA ini. Menjadi primadona yang digunakan untuk berkomunikasi, karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengguna. Mulai dari telphone, chatingan, Videocall, kirim foto, kirim dokumen dan voicenote.
BACA JUGA:Hasil Seleksi Eselon II Benteng Tak Kunjung Diumumkan, Sekda: Pansel Lagi di Luar Daerah
Namun ada yag harus menjadi perhatian dari aplikasi. Karena ramainya pengguna tidak jarang menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber dalam melancarkan aksi untuk mendapatkan keuntung secara jahat dan tak bertanggung jawab.
Secara umum, aksi kejahatan yang kerap digunakan untuk melakukan penyadapan dalam aplikasi ini yaitu, dengan merebut one time password (OTP) yang dikirimkan melalui whatsAap atau SMS, khususnya saat ada pihak lain menggunakan akun di smartphon.
Maka dari wajib hukumnya selalu waspada pada penggunaan tekhnologi. Berikut RBKoran merangkum ciri-ciri akun yang telah diretas atau disadap pihak lain sehingga dapat membahayakan privasi pengguna.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Miliki 11 Kecamatan, Seginim dan Pino Raya Punya Desa Terbanyak
1. Jika didapati tiba-tiba WA keluar dengan sendirinya. Pengguna harus berhati-hati pasalnya. Itu merupakan salah satu ciri akun tengah dibajak. Pengguna juga bisa mengetahui apakah ada perangkat lain yang mencoba mengakses akun dengan menekan ikon tiga titik lalu pilih WhatsApp Web. Di sana akan terlihat perangkat apa saja yang mengakses akun WhatsApp.
2. Selanjutnya, didapati aplikasi WA mengirim pesan sendiri. Padahal pengguna merasa tidak melakukan aktivitas pengiriman. Sama halnya dengan berbagai pesan yang masuk telah dibaca. Patut dicuriga WA pengguna juga aktif di perangkat lain.
3. One Time Password (OTP) menjadi gerbang masuk dalam mengakses akun WhatsApp. Nah, jika mendapatkan enam digit kode ini, artinya ada yang berusaha mengakses WhatsApp pengguna. Upayakan jangan menyebarkan kode OTP tersebut kepada siapapun, ketimbang nantinya akan menjadi masalah. Termasuk kepada orang terdekat. Karena kode OTP ini sifatnya privasi pengguna.
BACA JUGA:Ini Rekomendasi Mobil Harga di Bawah Rp 60 Juta di Bengkulu
4. Penggunaan aplikasi terasa berat, dimana ketika kita memerintahkan sesuatu namun lamban atau terkadang aplikasi bergerak sendiri. Jika tanda-tanda tersebut didapati ada baiknya putuskan tautan prangkat.
5. Kemudian aplikasi WA yang sama, meminta sesuatu kepada teman yang ada dikontak WA. Dimana sebenarnya tidak pernah dilakukan pengguna. Hal ini sering terjadi tanpa disadari pengguna. Maka dari itu pastikan selalu waktu online terakhir kapan untuk memastikan WA benar-benar aman.
Saat ini berbagai kejahataan sangat pintar membaca peluang maka dari itu untuk menghindari menjadi korban kejahatan WA. Pengguna bisa mengaktifkan fitur two-step verification di WhatsApp untuk mencegah aksi pembajakan WhatsApp. Dengan cara ini, pelaku akan kesulitan mengakses akun karena tidak memiliki PIN yang digunakan. Berikut cara mengaktifkan two-step verification di WhatsApp.
Klik ikon tiga titik di aplikasi WhatsApp, Pilih Settings, Masuk ke pengaturan Account, Pilih Two-step verification. Kemudian Whataspp akan meminta mengaktifkan two-step verification dengan PIN. Klik Enable untuk mengaktifkan fitur, dilanjutkan membuat PIN, masukkan enam digit sesuai dengan keinginan. Terakhir pengguna akan diminta memasukkan alamat email yang terhubung dengan akun. Yang bertujuan jika suatu saat ingin mengganti PIN dapat dilakukan melalui email.(pir)