BENGKULU, KORANRB.ID - Kinerja fiskal di Provinsi Bengkulu hingga akhir Desember 2023 mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya.
Dijelaskan Bayu, untuk Pendapatan dan Hibah, dari target yang telah ditentukan Rp3,03 triliun, sudah mencapai Rp3,31 triliun atau tercapai 109,41 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, pendapatan dan hibah ini terjadi peningkatan sebesar 14,41 persen.
BACA JUGA:Tahun Ini, Rekrut 1.300 PPPK Guru
Pendapatan dan hibah tersebut, ditopang dari penerimaan perpajakan dari target Rp2,6 triliun tercapai Rp2,8 triliun atau 104,54 persen. Ini meningkat dari 2022 sebesar 12,2 persen. Komponen lainnya seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari target Rp348 miliar di Bengkulu mencapai 511,7 miliar atau 146,94 persen. Dibandingkan tahun 2022, terjadi peningkatan 25,8 persen.
"Pendapatan yang ditargetkan untuk Provinsi Bengkulu baik pajak, Bea Cukai, maupun PNBP alhamdulillah tercapai semua dari target," jelas Bayu, Jumat, 4 Januari 2024.
BACA JUGA:Dianugerahi Kehormatan Lembaga Adat Melayu Jambi, Gubernur Rohidin: Memperkuat Falsafah Adat Melayu
Dari sisi kinerja belanja, juga mengalami peningkatan. Hingga akhir Desember, total pagu belanja di Provinsi Bengkulu mencapai Rp15,99 triliun. Merupakan gabungan dari satuan kerja (satker) lembaga dan Dana Transfer Daerah (TKD). "Ini juga meningkat dibanding tahun 2022, dengan growth 14 persen," ujarnya.
Sementara, kinerja belanja negara, sampai dengan akhir Desember lalu, pagu yang terkumpul yakni Rp5,38 triliun, terealisasi Rp5,1 triliun atau 95,71 persen (hingga Rabu, 4 Januari 2024, red). Tapi, angka tersebut bisa bertambah, karena SPM Satuan Kementerian Lembaga masih dalam proses. "Nanti insya Allah akan bertambah angka realisasinya," kata Bayu.
BACA JUGA:Terbentuk dari 3 Air Terjun, Terletak di 2 Negara, Ini Fakta Air Terjun Niagara
Untuk TKD Dana Desa, dari total pagu Rp10,6 triliun berhasil terealisasi Rp10,54 triliun atau 99,38 persen. Ini meningkat dibanding tahun lalu, sebesar 8,33 persen. Sementara, untuk Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Bengkulu, terealisasi Rp6,25 triliun atau 99,99 persen, dari pagu lebih dari Rp6,25 triliun. Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, dari total pagi Rp895,85 miliar terealisasi Rp865,52 miliar atau 96,61 persen.
"Realisasi DAK fisik ini meningkat dibanding tahun 2022 sebesar 0,4 persen. Tidak ada yang tertinggal dibanding tahun lalu ada satu Pemda yang tidak terealisasi DAK Fisiknya," jelas Bayu.
BACA JUGA:Termasuk Kapolda Bengkulu, Ini Daftar Penerima Gelar Adat Melayu Jambi
Sementara realisasi DAK Non fisik yakni Rp1,39 triliun atau 98,53 persen dari total pagu Rp1,41 triliun. Ini juga terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 7,2 persen. Sementara untuk Dana Bagi Hasil (DBH) dari total pagu Rp848,89 miliar terealisasi Rp848,1 miliar. Artinya terealisasi 99,9 persen.
"Growth atau penambahan untuk realisasi DBH nya signifikan dibanding tahun lalu, naik 88,9 persen," tutupnya. (**)