KORANRB.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk mengganti galon isi ulang air minum yang tidak memiliki standar nasional Indonesia (SNI) dapat diganti dengan galon yang memiliki memiliki sertifikat SNI.
Ini dilakukan agar menghindari dampak buruk yang ditimbulkan dari galon isi ulang yang beredar di Kota Bengkulu yang mengandung Bisfenol A (BPA) yang diyakini jika digunakan jangka panjang dapat memicu kangker.
BACA JUGA:Kontrak PTT Diperpanjang, Rp 6 Miliar Disiapkan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, SKM, MM menyebutkan saat ini Dinkes berupaya melakukan sosialisasi tentang galon isi ulang air minum yang berbahaya digunakan dan berharap masyarakat bisa mengganti galon tersebut dengan yang SNI.
“Banyak sekali beredar di Kota Bengkulu, oleh karena itu kita upayakan agar masyarakat dapat sadar dan mulai melakukan penggantian galon isi ulang air minum agat terhindar dari zat bahaya BPA,” terang Joni.
Penting disosialisasikan, karena dampak yang ditimbulkan saat mengkonsumsi air yang berada didalam galon yang memiliki kadar BPA tinggi dapat berefek bagi kesehatan di jangka pendek dan jangka panjang.
BACA JUGA:Terbit 7.728 Izin dan NIB Sepanjang 2023
“Dampaknya tidak main-main, dampak jangka pendek itu hanya membuat tidak nyaman tenggorokan kita, tetapi saat dikonsumsi dalam jangka lama, akan menimbulkan penyakit komplikasi dan juga kangker,” sebut Joni.
Joni menjelaskan, lepasan BPA dari galon ke air minum yang disebabkan beberapa hal. Antara lain ialah beberapa perlakukan terhadap galon plastik air minum yang tidak diperlakukan secara standar.
BACA JUGA:Butuh Rehab, Pagar MTsN 2 Kota Bengkulu Roboh
“Terjemur sinar matahari, lalu dipakai berulang-ulang, karena galon memiliki usia pakai, jadi kalau dipakai terus menerus, berpotensi melepaskan zat BPA ke air,” ucap Joni.
Joni berharap, adanya kesedaran dari masyarakat agar berhenti menggunakan galon yang tidak standar dan mulai melakukan penerapa hidup sehat dengan merebus air minum dalam kemasan sebelum dikonsumsi.
BACA JUGA:Sopir Truk Datangi Pertamina Tanya Kejelasan Pengisian Solar
“Kalau bisa, semua direbus, karena dengan suhu 100 derajat, kuman dan juga zat bisa bersih dan tidak mencemari air minum tersebut,” pesan Joni.
Sementara itu, Ikhsan, warga Kelurahan Bentiring yang biasa mengonsumsi air galon isi ulang menyebutkan kaget dengan akibat dari mengkonsumsi air galon isi ulang.