KORANRB.ID – Meskipun awal 2024 ini sudah masuk musim penghujan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bengkulu tetap mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah.
Ini dikarenakan masih adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diawal 2024. Dilakukan agar menjaga indikator kesehatan udara di Kota Bengkulu agar tetap layak dihirup.
BACA JUGA: Subsatgas Binmas Cooling System Wujudkan Pemilu Damai
Kepala Damkar Kota Bengkulu, Yuliansyah menyebutkan tetap melakukan imbuan secara humanis untuk tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat meskipun hal yang dilakukan salah dengan membakar sampah dan lahan.
“Meskipun hujan, jangan remehkan, karena hawa panas masih di Kota Bengkulu yang dapat mudah membakar lahan,” terang Yuliansyah.
BACA JUGA:877 Rice Cooker Gratis Dibagikan Minggu Depan
Damkar Kota Bengkulu juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi pelarangan pembakaran hutan dan lahan. Damkar kota Bengkulu juga menjelaskan akibat dari pembakaran yang dilakukan yang dapat merugikan masyarakat sekitar dan dapat menimbulkan korban jiwa dan materil.
“Kita jelaskan bahayanya, kita juga jelaskan sanksi yang akan didapatkan, tetapi tetap mengimbau secara humanis agar masyarakat tidak membakar,” terang Yuliansyah.
BACA JUGA:Evaluasi Posko Pemilu Kejati Bengkulu
Damkar Kota Bengkulu telah mencatat sebanyak 118 kali karhutla yang membakar lahan mencapai ratusan hektare.
“Saat ini, tercatat 118 kali kejadian karhutla, ini terjadi berulang kali karena daerah lahan tersebut rawan terbakar,” ungkap Yuliansyah.
BACA JUGA:KUR Hanya Tersalur Rp3,061 Triliun
Saat ini, kebanyakan lahan yang sering terbakar berulang kali adalah lahan gambut yang berada dibeberapa titik Kota Bengkulu.
“Seperti Kecamatan Selebar, Sungai Serut dan Muara Bangkahulu, itu banyak lahan gambutnya, dan mengakibatkan lahan tersebut gampang terbakar,” sebut Yuliansyah.
BACA JUGA:Danau Dendam Tak Sudah, Kisah Cinta yang Tak Direstui? Ini Ceritanya