"Untuk jumlah anggaran tidak ada perubahan, Rp1,3 miliar," jelas Ely.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada pembangunan RS Pratama tahap pertama yang lalu anggaran yang digelontorkan cukup besar.
Yang mana Rp38 miliar hanya untuk anggaran pembangunan fisik, sementara untuk pengadaan alat-alat kesehatan itu mempunyai anggaran tersendiri sebesar Rp15 miliar, lalu sarana penunjang Rp5 miliar.
Semua anggaran pembangunan kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Dinkes Kaur tahun 2024.
BACA JUGA:Anggaran Dipangkas, Seleksi PPPK Tahap II Tertahan
Rumah sakit tipe D ini, dibangun untuk meringankan beban warga Kecamatan Maje Nasal.
Yang ketika sakit harus menempuh, jarak yang cukup jauh untuk ke RS Cahaya Batin.
"Pembangunan tahap pertama sudah selesai awal tahun yang lalu, sempat terlambat namun pekerjaan sudah 100 persen selesai," jelasnya.
Sementara itu, pada peninjauan terakhir yang dilakukan oleh Wakil Bupati Kaur (Wabup) Abdul Hamid, S.Pd.I pembangunan RS Pratama beberapa waktu yang lalu peralatan kesehatan sudah tiba di RS Pratama dan saat ini tengah dalam proses pemasangan oleh OPD yang menaungi.
BACA JUGA:Wisata Air Terjun Paliak Tak Berizin, Disparpora Akan Panggil Kades dan Camat
Artinya di tahun ini, Pemkab Kaur optimis RS Pratama sudah bisa beroperasi.
Untuk menjawab pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Nasal dan sekitarnya.
"Untuk RS Pratama, mudah-mudahan di penghujung tahun ini sudah bisa melakukan pelayanan kesehatan," kata Wabup.
Disampaikan Wabup, ketika sudah mulai beroperasi RS Pratama diharapkan bisa menjadi jawaban dari permalasahan pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan Maje Nasal.
BACA JUGA:Tok! Oknum ASN Kepahiang Injak Ayat Suci Alquran Dipecat
Sebab, dari dahulu masyarakat di sana memang mengeluh ketika hendak berobat, RSUD Cahaya Batin lokasinya cukup jauh memakan waktu sampai dengan satu jam bahkan lebih.