Sejarah dan Budaya Merantau Suku Madura, Kamu Sudah Tahu Belum?

Jumat 12 Jan 2024 - 11:01 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Dimana orang perantauan asal Madura umumnya berprofesi sebagai pedagang, seperti jual-beli besi tua, pedagang asongan, serta pedagang pasar. Namun demikian, tidak sedikit pula di antara mereka yang menjadi tokoh nasional.

Dengan adanya budaya merantau dari suku ini, oleh karena itulah mereka telah menyebar diberbagai belahan wilayah di Indonesia. Adapun dirantauan Suku Madura sebagian besarnya bekerja di sektor swasta dan juga dibidang jasa.

BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya

Pada dasarnya, Suku Madura termasuk ke dalam kategori suku Jawa, tetapi suku ini mempunyai tradisi serta bahasa yang berbeda dengan suku Jawa pada umumnya.

Dikutip dari berbagai sumber, dalam segi bahasa, Suku Madura serumpun dengan bahasa Austronesia, dimana bahasa tersebut meliputi Madagaskar, Formosa, Filipina, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Sunda dan Melayu.

BACA JUGA:Suku Minahasa, Punya Sistem Pemimpin yang Terkuat serta Tradisi Unik

Dimana bahasa Madura tepecah menjadi beberapa dialek, tetapi bahasa yang dipakai kesehariannya ada empat dialek yaitu, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep serta Kangean.

Rumah adat dari suku ini di sebut dengan Tanean Lanjhang, dimana bangunan ini dianganun secara berderet dari Barat ke Timur.

Rumah adat suku Madura Tanean Lanjhang mempunyai beberapa komponen seperti Musala, rumah utama, dapur, kandang dan pekarangan.

BACA JUGA:Fakta Menarik Suku Buton, Punya Mata Biru yang Menawan Serta Benteng Terluas di Dunia

Biasanya rumah utama dibangun lalu diikuti rumah lainnya, rumah adat ini dibangun berderet dari Barat ke Timur dengan urutan yang ada di dalam keluarga.

Selain itu, rumah adat ini memiliki beragam ornamen, dimana setiap ornamen memiliki makna yang berbeda.

BACA JUGA:Suku Mandar, Sejarah, Budaya Hingga Keunggulannya di Lautan

Dalam rumah adat ini, sebagai ventilasi terdapat motif flora atau organik dan biasanya terdapat pada dinding gejug. Dimana motif ini juga dilengkapi dengan khas Madura yaitu hijau, kuning dan merah.

Motif fauna merupakan perpaduan antara budaya Madura dan China, motif ini biasanya diletakkan pada bubungan atap, kusen ataupun jendela.

BACA JUGA:Tradisi Adu Kerbau Suku Toraja, Ikon Pariwisata Indonesia

Kategori :