Penyebab 43 CJH yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan diduga karena belum melakukan pelunasan biaya hajinya yang membuat belum memiliki surat pengantar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kita duga karena masalah biaya, karena sebelum pemeriksaan kesehatan, harus lunas dulu biaya Haji nya,” terang Sri.
Sementara itu, temuan penyakit yang didapatkan Dinkes saat melakukan pemeriksaan tidak terlalu signifikan. Sri menjelaskan, beberapa penyakit yang mendominasi adalah darah tinggi. “Beberapa penyakit tua, seperti darah tinggi, gula, dan juga rematik,” ujar Sri.
Penyakit-penyakit yang ditemukan tersebut dalam hal ini sudah dilakukan pencegahan oleh CJH dengan mengkonsumsi beberapa obat yang sudah disiapkan.
“Alhamdulilah, mereka sudah menyiapkan obat-obat yang mereka harus konsumsi,” terang Sri.
Sri juga mengimbau agar CJH Kota Bengkulu dapat menjaga kesehatannya dan tetap rajin berolahraga.
“Intinya jaga kesehatan, dan jaga asupan gizi, agar daya tahan tubuh CJH makin baik,” tutupnya.
Kemenag Kebut Penuntasan Kontrak Hotel Jemaah
Setelah bertemu otoritas Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) mematangkan persiapan pelaksanaan ibadah haji 2024. Penginapan untuk para jemaah haji jadi salah satu fokus utama.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pemerintah tengah mengupayakan agar jemaah haji Indonesia mendapatkan tempat terbaik di Arab Saudi. Misalnya, saat berada di Arafah dan Mina. Namun, itu dipengaruhi oleh seberapa cepat kontrak teknis perhajian bersama pihak Saudi dibuat.
BACA JUGA:Rencong, Senjata Pusaka dari Aceh, Ternyata Melambangkan Hal Ini
Oleh sebab itu, pihaknya tengah berupaya mempercepat proses kontrak tersebut. ’’Insya Allah, dalam minggu ini atau maksimal minggu depan kontrak itu akan segera kita lakukan agar tempat terbaik didapatkan untuk jemaah Indonesia,’’ ungkapnya.
Selain urusan penginapan, kata dia, pembicaraan terkait penerbangan bagi jemaah haji Indonesia juga dibahas dengan otoritas setempat. Secara garis besar, pihak otoritas Saudi siap menyambut kedatangan delegasi Indonesia dengan baik. ’’Ini juga insya Allah aman, biar nanti Garuda Indonesia saja yang follow up,’’ sambungnya.
Selain bertemu pihak otoritas Saudi, Yaqut juga mengadakan rapat koordinasi dengan semua pihak terkait penyelenggara haji Indonesia. Dia meminta agar pelayanan harus berorientasi kepada jemaah. Terlebih, di tahun ini Indonesia tetap mengusung tema Haji Ramah Lansia.
’’Setiap layanan yang diberikan harus dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi jemaah dalam melaksanakan ibadah haji. Ini harus dicamkan,” tegasnya.
Pada bagian lain, para calon jemaah haji diimbau untuk segera melakukan tes kesehatan. Mengingat, istitaah kesehatan menjadi salah satu persyaratan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (bipih) bagi jemaah yang masuk alokasi kuota keberangkatan. (bil/dna/jp)