KORANRB.ID- Suku ini merupakan populasi asli yang mendiami Pulau Papua. Suku ini menempati wilayah pedalaman wilayah pegunungan dan lembah Papua. Dalam jurnalnya, Baharinawati W. Hastanti yang berjudul Kondisi Lingkungan dan Karakteristik Sosial Budaya untuk Pengolahan Daerah Aliran Sungai, menuliskan bahwa suku Dani merupakan suku tertua yang ada di Pulau Papua dan mereka mendiami lembah Baliem.
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Didalam jurnal tersebut, disebutkan pula bahwa suku ini memiliki kecenderungan untuk melakukan peperangan. Lembah Baliem adalah sebutan untuk kawasan pegunungan dan lembah di sekitar Wamena, adapun suku Dani ini tinggal di wilayah lembah tersebut.
Rata-rata masyarakat pegunungan Tengah Papua kesehariannya dengan cara bertani secara tradisional. Dimana suku Dani mempunyai dua kelompok etnis, yaitu Wita dan Waya.
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Suku ini menanam jenis umbi-umbian di ladang, selain itu sebagai tanaman utama mereka menanam ipere yang merupakan sejenis umbi jalar.
Selain menanam umbi-umbian, mereka juga menanam sayur-sayuran dan buah-buahan seperti, sawi, kol, jeruk dan buah merah. Setelah panen, selain dikonsumsi sendiri hasil pertanian tersebut juga dijual ke kota.
BACA JUGA:Ini Daftar 5 Suku Terbesar di Papua, Punya Tardisi Unik
Lereng pegunungan Jayawijaya memiliki medan yang terjal dan lembah yang sempit serta curam. Hal ini membuat suku Dani mempunyai eknik tersendiri dalam memanfaatkan lahan untuk dijadikan perkebunan. Suku Dani menyebut diri mereka sebagai nit baliemege yang artinya “kami orang baliem”.
BACA JUGA:Fakta Unik Keberadaan Suku Gaib di Indonesia,Punya Harta Melimpah dan Bikin Merinding
Dalam jurnalnya Hastuti menyebutkan bahwa suku Dani lebih suka disebut sebagai orang parim. Dimana suku ini sebagian besarnya memeluk agama Kristen Protestan. Tapi suku ini masih memegang teguh adat-istiadat sebagai penganut kepercayaan roh-roh orang yang sudah meninggal.
BACA JUGA:Menilik Suku Bawean dan Budaya Perantaunya yang Terkenal
Suku ini masih secara rutin melaksanakan ritual-ritual penghormatan terhadap roh para leluhur. Dalam hal menunjukkan duka cita atas kematian orang yang terdekat, suku ini mempunyai cara yang ekstrim.
Dimana mereka melambangkan rasa sedihnya bukan hanya dengan menitikkan air mata saja, melain mereka juga memotong jari-jari mereka.