KORANRB.ID – Kasus Asusila yang melibatkan anak sebagai korban kembali terjadi di Bengkulu Utara, bahkan kejadian kali ini mirip dengan kasus asusila anak yang sempat menggemparkan Bengkulu setahun lalu.
Oknum guru sekolah dasar (SD) di Bengkulu Utara diduga melakukan perbuatan cabul pada muridnya sendiri.
Tak main-main, perbuatan yang diduga cabul tersebut dialami oleh 24 murid wanita di sekolahnya yang duduk di kelas 4,5 dan 6.
BACA JUGA:Bengkulu Tengah Berduka, Mantan Wakil Bupati Meninggal Dunia
Diduga kejadian ini terjadi sudah sejak lama dan terjadi di dalam kelas dan kegiatan sekolah, setiap siswa mengalami pelecehan yang sama namun di waktu-waktu berbeda.
Didampingi Fasilitator Daerah Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat (PABM) Ibnu Majah, kemarin anak bersama orang tuanya melapor ke Mapolsek Putri Hijau.
Sebelum melapor ke Polsek, orangtua sempat mendatangi sekolah hingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka diputuskan untuk melapor ke Polisi.
BACA JUGA:Uang Hasil Curian Dibagi untuk Foya-foya dan Bayar Kredit
“Maka kita bersama orangtua anak termasuk anak tersebut melapor ke Mapolsek, karena anak-anak ini saat ditanya mendapatkan perlakukan yang kami duga sebagai perbuatan cabul dari oknum guru ini,” kata Majah.
Dari pengakuan para korban pada orangtuanya, kejadian ini sering terjadi saat mata pelajaran yang diampu sang guru di kelas mereka.
Sang guru meminta anak-anak melakukan praktik mata pelajaran yang sudah diajarkannya, namun dalam kegiatan praktik tersebut sang guru diduga melakukan pencabulan dengan menyentuh bagian-bagian sensitif anak.
BACA JUGA: 4 Pria Diamankan, BB 10 Paket Sabu dan 8 Paket Ganja
“Kejadian ini (Dugaan Cabul, red) dilakukan di ruang kelas, saat praktik belajar anak-anak melakukan praktik di depan kelas. Saat praktik itulah guru ini diduga menyentuh secara sengaja bagian-bagian sensitif anak, bahkan ada yang mengalami berulang,” terangnya.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Lambe Patabang Birana, S.IK, MH melalui Kapolsek Putri Hijau Iptu. Achmad Nizar, S.IK membenarkan adanya laporan tersebut.
Saat ini Polisi masih melakukan pemeriksaan terutama pada orangtua korban yang menerima laporan dari anak tersebut dan terlapor.