Bahas Sengketa Tabat, Azhari Temui Bupati BU Usai Lebaran

JELASKAN: Bupati Lebong, H. Azhari, SH., MH saat menjelaskan rencana pertemuan dengan Bupati Bengkulu Utara terkait sangketa tapal batas.--Foto: Fiki Susadi.Koranrb.id

LEBONG,KORANRB.ID – Bupati Lebong, H. Azhari, SH, MH menjadwalkan menemui Bupati Bengkulu Utara (BU) Arie Septia Adinata, SE., M.Ap, usai libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. 

Pertemuan tersebut, untuk membahas sangketa tapal batas atau tabat antara Lebong dan Bengkulu Utara yang sudah terjadi sejak lama. 

“Saya (Bupati Lebong, red) katakan pada Bupati (Bupati Bengkulu Utara, red), rencana kami saat bulan puasa ini untuk bertemu, tapi saya bilang setelah Lebaran saja. Nanti mungkin, kami (Pemkab Lebong, red) akan ke Bengkulu Utara untuk membicarakan tapal batas itu,” ujar Bupati Lebong, H. Azhari, Selasa, 25 Maret 2025.  

Rencana pertemuan ini, terang Azhari, merupakan tindak lanjut obrolan ia bersama Bupati Bengkulu Utara saat mengikuti retret di Magelang, 21 Februari lalu. 

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Bulog Serap Gabah Petani, Dewan Lakukan Ini

BACA JUGA:Per Hari Ini, ASN dan PPPK Kepahiang Mulai Libur Lebaran 

Selain di lokasi retret, pembahasan tabat 2 kabupaten ini juga sempat terjadi di pesawat saat pulang ke Bengkulu usai mengikuti retret di Magelang.  

“Kebetulan saya (Bupati Lebong, red) dan Bupati Bengkulu Utara duduk bersebelahan di pesawat. Saya sempat megemukakan ide, bagaimana kalau sangketa tapal batas itu dibagi 2 saja,” terangnya.  

Lanjutnya, respon Bupati Bengkulu Utara saat itu terbilang cukup baik.

Tidak hanya itu, kata Azhari, persoalan sangketa tabat ini sudah disampaikan kepada Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE untuk dicarikan solusi terbaik.  

Agar tidak ada lagi konflik tapal batas antara Bengkulu Utara dan Kabupaten Lebong. 

“Gubernur selaku orang tua, melihat anaknya sedang berantem harus didamaikan. Kenapa kita harus berantem, sedangkan kita bersaudara,” ucap Azhari.   

Apalagi, setelah retret di Magelang, 9 Bupati dan 1 Wali Kota di Provinsi Bengkulu terbilang cukup akrap bahkan lebih akrab dari Bupati-Bupati sebelumnya.  

“Kalau selama ini, mungkin ada yang kurang pas antara kepala daerah. Tetapi kami, salah satu hikmah retret ini, 9 Bupati dan Wali Kota bisa lebih akrab. Sehingga, jika ada persoalan bisa diselesaikan dengan cara baik-baik,” tutupnya. 

Tag
Share