KEPAHIANG, KORANRB.ID - Sudah sepekan terakhir antrean kendaraan di SPBU Kabupaten Kepahiang kian mengular. Pemandangan tersebut, dapat terlihat jelas di SBBU Kelobak yang berada di persimpangan komplek perkantoran Pemkab Kepahiang.
Didominasi kendaraan berjenis truk, di dalam antrean juga banyak terdapat jenis kendaraan pribadi lainnya. Kendaraan tersebut rela mengantre solar selama berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar di SPBU Kelobak.
Terpantau, antrean kendaraan sampai memutar ke dalam areal komplek perkantoran Pemkab Kepahiang. Lalu, di sepanjang areal kantor bupati hingga memutar ke kawasan Balai Benih.
BACA JUGA:29 Randis Bakal Dilelang, Inventarisir Ulang, Cari Aset Hilang
Salah satu pengendara Subekti (36), Minggu 29 Oktober 2023 mengaku telah mengantre sejak pagi. Namun, hingga siang pergerakan antrean kendaraan belum juga beranjak.
"Ya, beginilah kondisinya. Hampir setiap hari selama sepekan ini, antrean panjang terus terjadi," ujar Subekti, yang membawa truk untuk mengantre solar.
Bagi dirinya yang merupakan seorang supir truk, antrean panjang yang selalu terjadi sangat menyulitkan. Aktivitas kerja menjadi terganggu, hingga dirinya terpaksa menambah biaya tambahan khusus untuk mengantre minyak.
"Bagaimana tidak ada biaya tambahan, selama mengantre otomatis lah ada biaya tambahan keluar. Kalau sampai seharian, kita mesti makan dan kebutuhan untuk rokok juga bertambah," kata Subekti.
BACA JUGA:Sambut HUT ke 60 Tahun, Desa Rama Agung Gelar Karnaval Budaya dan Kerukunan Umat Beragama
Ia berharap kondisi di atas segera berakhir, hingga dirinya dan para supir truk lainnya bisa lancar beraktivitas dan mencari nafkah.
"Kerjaan jadi terganggu, sedangkan pemasukan begini-begini saja, malah menyusut," sedih Surbekti.
Sebelumnya diketahui, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mengeluarkan sejenis surat edaran terkait pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, yang sebelumnya dialokasikan sebesar 106 ribu Kiloliter (KL) dikurangi 6,8 persen atau 7.007 KL.
Dampak dari pengurangan tersebut, jumlah BBM yang dialokasikan hanya 98.716 KL untuk Provinsi Bengkulu. Untuk SPBU Kelobak sendiri, diketahui pasokan solar tak mengalami perubahan tetap diangka 8 ton-16 ton per harinya.
BACA JUGA:Ditikam Adik Kandung, Petani di Kaur Kritis, Pelaku Diburu Polisi
Antrean solar di Kabupaten Kepahiang makin parah, seiring terhentinya aktivitas SPBU Pasar Kepahiang. Imbasnya, pengendara banyak yang hanya bergantung pada pasokan solar di SPBU Kelobak.