MUKOMUKO. KORANRB.ID – Sampai dengan saat ini terkait rencana pembangunan pelabuhan perikanan skala nasional masih terus berjalan.
Beberapa waktu yang lalu Dinas Perikanan Mukomuko telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait pembahasaan penyusun revisi rencana induk pembangunan pelabuhan perikanan nasional lima tahun sekali di Indonesia tesebut.
Kabupaten Mukomuko mendapatkan kesempatan pembangunan pelabuhan perikanan tersebut.
BACA JUGA:Capaian Target PAD Disdagkop Diatas 50 Persen
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto, SP, M.Si.
Projek pembangunan pelabuhan perikanan skala nasional tersebut akan di lakukan oleh Pemerintahan pusat melalui KKP di Padang Panaek Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko.
"KKP telah menyetujui pembangunan pelabuhan perikanan di Mukomuko. Kegiatan ini sudah masuk dalam rencana induk pembangunan pelabuhan perikanan nasional. Terkait waktu pelaksanaannya kita masih menunggu petunjuk KKP yang kemungkinan besar pelaksanaanya 2024 mendatang." kata Eddy.
BACA JUGA:Minta Penghitungan DBH Transparan
Pemilihan lokasi tersebut karena saat ini di kawasan Padang Panaek Desa Pasar Sebelah sudah ada dermaga dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) nelayan tradisional.
Untuk memenuhi kebutuhan ikan lokal, nantinya pelabuhan perikanan skala nasional di Padang Panaek ini akan menjadi salah satu sentra perikanan di Kabupaten Mukomuko.
Pengembangan dermaga yang dilakukan agar mampu menampung kapal dengan kapasitas 5 hingga 10 Gross Tonnage (GT) bersandar melakukan bongkar muat di pelabuhan tersebut.
BACA JUGA:Loker Minim, Kartu Pencari Kerja Tak Diminati Warga
"Dermaga perikanan yang ada sekarang ini hanya mampu untuk menampung kapal nelayan setempat dengan maksimal berukuran 5 GT. Dengan adanya pengembangan baik sarana maupun prasarana dermaga akan membuat kapal dengan ukuran lebih besar mampu bersandar. Juga akan dilakukan pendalaman alur masuk kapal bersandar. Ini akan membuat wilayah tersebut menjadi salah satu sentra ekonomi perikanan di Mukomuko,” terangnya.
Lanjutnya, saat ini pelabuhan nelayan tradisional ini hanya mampu menampung kapal tradisional sebanyak 12 kapal dengan ukuran 5 GT.
Selain itu juga nanti akan dibangun pemecah gelombang atau breakwater untuk memudahkan kapal berukuran besar saat masuk pelabuhan sehingga lebih aman.