AMEN, KORANRB.ID - Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong lebih gencar lagi menggiatkan program Menguras Menutup dan Mengubur (3M).Soalnya status Kabupaten Lebong masih masuk kategori Kasus Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD).
''Jangan sampai kasus tahun ini melebihi kasus tahun lalu. Makanya harus ada upaya yang serius agar kasusnya bisa ditekan,'' kata Fahrurrozi.
BACA JUGA:RTRW Belum Direvisi, Pembangunan di Lebong Rawan
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, M.Si mengaku sudah menjadwalkan giat sosialisasi 3M setiap bulan.
Dia memastikan akan rutin mengimbau untuk dilaksanakannya kebersihan lingkungan yang dimotori setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Termasuk memaksimalkan fogging ke sejumlah wilayah terjangkit DBD.
''Program 3M memang harus lebih digencarkan karena sekarang Lebong masih masuk kategori KLB (kasus luar biasa, red) DBD,'' tukas Rachman.
BACA JUGA:Pencairan ADD dan DD Terlambat, Kendala Perbup
Melalui 12 Puskesmas, Dinkes akan mendatangi masyarakat agar rutin menjaga kebersihkan lingkungan. Teknisnya melalui giat gotong royong yang bisa digelar seminggu sekali seperti kegiatan Jumat bersih yang selama ini diterapkan Puskesmas Tes.
''Tentunya kami berharap dukungan seluruh pihak. Khususnya pihak kecamatan, kelurahan dan desa kalau bisa segera mengagendakan giat kebersihan lingkungan demi mencegah terjangkit DBD,'' ujar Rachman.
Diketahui, rentang Januari ini kasus DBD sudah menjangkit 5 warga Lebong. Hal itu dipicu faktor cuaca yang intensitas hujannya masih tinggi. Bahkan sepanjang tahun 2023 kasus DBD menyerang 65 warga. Puncak kasusnya terjadi rentang Januari-Maret dan September-Desember.