KEPAHIANG, KORANRB.ID - Rencana pemasangan stiker miskin di rumah warga penerima bantuan sosial (Bansos) masih sebatas wacana.
Semula, Dinas Sosial Kabupaten Kepahiang sempat merancang pemasangan stiker miskin, guna meminimalisir bantuan tak tepat sasaran.
Sayangnya, sejauh ini rancangan di atas tak kujung terwujud.
Di Kabupaten Kepahiang sendiri, acapkali warga yang sudah tak layak namun tetap menerima Bansos, terus saja jadi soal.
BACA JUGA:Keluarga Minta Hakim Beri Hukuman Maksimal Paman Mes*m
Bukan hanya warga mapan, disinyalir ada penerima Bansos berasal dari latar belakang bidang pekerjaan tak masuk dalam kriteria, tetap saja menjadi penerima Bansos.
Memiminalisir hal ini terjadi, petugas berkewajiban mengupdate perkembangan warga penerima Bansos. Jika kemudian data warga penerima sudah tak layak, maka akan segera dicoret sebagai penerima Bansos di tahun selanjutnya.
Namun, tetap saja pengawasan yang ada tak berjalan sesuai harapan.
Pasalnya, justru masih ada warga yang sudah mapan secara ekonomi namun tetap ngotot sebagai penerima Bansos.
Dengan ini pula, diharapkan dengan program pemasangan stiker miskin dapat meminimalisir Bansos tak tepat sasaran.
Dari pendataan terakhir Korkap Program Keluarga Harapan (PKH), 71 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Bansos telah menyatakan dan sadar diri mundur.
Korkap PKH Kabupaten Kepahiang Arif Muzakar, SE menerangkan, untuk mencoret atau menambah warga penerima bantuan pihaknya tak memiliki kewenangan.
"Yang jelas, sejauh ini sudah 71 penerima PKH mundur sendiri," kata Arif. Terdata penerima PKH Kabupaten Kepahiang sebanyak 5.460 jiwa. Jumlah tersebut bertambah jika mengacu pada pencairan Bansos PKH tahap III tahun 2023, yang hanya 5.285.
BACA JUGA:Dinas PMD Klarifikasi Usulan Mundur Kades Kungkai Baru, Ini Hasilnya