KORANRB.ID - Baru-baru ini, di berbagai platform media sosial ada istilah yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu "menyala abangku" atau “manyala abangku” yang diikuti oleh emotikon api di akhir kalimatnya.
Istilah ini muncul di medsos seperti TikTok, Facebook, Threads, serta aplikasi pesan seperti WhatsApp dan Telegram,
Selain itu, ada juga ungkapan "ilmu padi" yang diakhiri dengan emotikon padi. Ungkapan-ungkapan ini tengah menjadi viral dan sering digunakan dalam berbagai konteks.
Namun, mungkin masih banyak yang penasaran tentang makna sebenarnya di balik frasa-frasa tersebut.
BACA JUGA:Anniversary ke-74 Bank BTN, 100 Konsumen BTN KC Bengkulu Akad Massal KPR
Generasi Z memang dikenal sebagai generasi yang kreatif, dengan bahasa gaul yang semakin bervariatif.
Namun, apa sebenarnya makna di balik kata-kata "menyala abangku" dan "ilmu padi", dan dari mana asalnya? Mari kita simak penjelasan lengkapnya.
Tren "Menyala Abangku" bermula dari sebuah video TikTok yang diunggah oleh pengguna dengan nama @mamangwinner pada tahun 2021.
Video tersebut kemudian menjadi viral kembali di tahun 2024, berhasil mencapai lebih dari 599 ribu like dan 12.5 ribu komentar.
BACA JUGA:11 Februari Logistik 17 Kecamatan Dikirim ke Desa-desa, Logistik Enggano Tiba
Arti dari "Menyala Abangku" atau "Manyala Abangku" terdiri dari dua kata, yaitu "menyala" dan "abangku".
Secara literal, "menyala" mengacu pada keadaan benda yang bersinar atau terang, seringkali terkait dengan api, lampu, atau objek lain yang mampu bercahaya.
Di sisi lain, "abangku" merupakan panggilan akrab untuk merujuk kepada seseorang yang lebih tua atau dihormati, khususnya dalam lingkungan pertemanan atau keluarga.
Awalnya, istilah "Manyala" dikenal sebagai jargon dari Borneo FC yang sering digunakan oleh para pemainnya seperti Diego Michiels.
BACA JUGA:Hasil Ujikom 41 PPT Pemprov, Minggu Ini Diserahkan kepada KASN