BENGKULU, KORANRB.ID – Pinggiran Jalan lingkar Bengkulu Outer Ring Road (BORR) Nakau – Air Sebakul jadi tempat favorit para oknum membuang sampah.
Disekitar areal BORR Nakau – Air Sebakul merupakan Cagar Alam (CA) Danau Dusun Besar.
Tentu tumpukan sampah yang berada di pinggir jalan kadang tidak luput dari perhatian masyarakat yang melintas.
"Banyak orang buang sampah, sampah yang dibuang oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, susah untuk di kendalikan, sebab seperti yang di dekat rumah saya saja, orang buang sampah itu subuh dan tak tanggung-tanggung jumlahnya banyak, dan kadang saya kejar orang yang buang sampah itu tapi kabur,” kata Suhandi (56) warga sekitar, pada Sabtu pagi 17 Febuari 2024.
BACA JUGA:Kemenag Bengkulu Cetak 1.880 Visa Haji, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Target Ketua DPD RI, Tim Kemenangan Yakin Sultan Menang
Dari pantauan RB, sampah yang beserkan di pinggiran jalan BORR adalah sampah plastik dan bekas bungkus makanan.
Menurut aktivis lingkungan M.Shadiq (25) selaku Kabid Hak Asasi manusia dan Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu.
Sampah bungkus makan seperti styrofoam tidak bisa terurai sampai dengan 500 tahun bahkan 1 juta tahun.
Sebab styrofoam mengandung bahan expanded polystyrene yang tak bisa habis terbakar.
BACA JUGA:Limbah TPA Dikeluhkan Masyarakat Kampung Bugis, Ini Dampak yang Dirasakan
BACA JUGA:Incinerator Limbah Medis untuk Rumah Sakit di Bengkulu Akan Dibangun Di Sini
“Zat tersebut bahaya dan tak bisa terurai dengan waktu singkat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, tahun ini, Pemerintah Kota Bengkulu tidak menganggarkan dana untuk perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Sebakul.
Padahal untuk kelanjutan investasi pembangunan program Waste Management Project (WWP) yang ditawarkan oleh Swiss Green Projects (SGP) 2023 lalu, TPA Air Sebakul harus diperluas, paling tidak ada penambahan lahan 4-5 hektare.