Sedangkan jembatan di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya, diakui Aprinsyah ada keputusan untuk diganti dengan jembatan gantung.
Sejauh ini Pemkab Mukomuko belum mendapat keputusan final apakah tetap pakai tali gantung, atau tidak. Jika tetap jembatan gantung, sudah pasti hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua, tak bisa kendaraan roda empat.
“Kalau dulu bisa saja jembatan hanya dilalui kendaraan roda dua. Namun untuk jembatan yang sudah ada saat ini sudah bisa dilalui roda empat. Tidak mungkin kita kembalikan lagi ke jembatan gantung,” jelasnya.
Selain itu juga jika jembatan gantung yang disetujui sesuai usulan awal, Bupati Mukomuko tidak akan setuju. Alasannya, terkesan menurunkan status masyarakat di desa bersangkutan.
Hal demikian, kata Aprinsyah sangat-sangat merugikan masyarakat. Maka dari itu, tim akan selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional Bengkulu yang merupakan perpanjangan tangan Kementerian PUPR di daerah. Sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
“Kami tidak mempermasalahkan jembatan Desa Talang Buai dibangun jembatan gantung. Hanya saja diharapkan bisa dilintasi kendaraan roda empat. Sebab seluruh syarat yang diminta Kementerian sudah dapat dipenuhi,’’ sampai Apriansyah.
Apa yang menjadi usulan Pemkab Mukomuko untuk pembangunan seluruhnya berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Termasuk juga jembatan di Desa Resno, Kecamatan V Koto. Jika tidak ada halangan akan di bangun kembali. Karena jembatan itu sebagai akses utama masyarakat menuju lokasi perkebunan.
BACA JUGA:6 Keutamaan Puasa Ramadan Bagi Muslim, Siapkan Diri Untuk Sambut Ramadan 2024 dengan Bahagia
“Apalagi saat ini musim hujan tentu rawan banjir. Dan masyarakat akan kesusahan menyeberangi sungai dengan resiko nyawa taruhanya. Foto-foto kejadian, serta kondisi jembatan sudah kami kirimkan ke kementerian,’’ sebutnya.
Masih Apriansyah, jika pembangunan infrastruktur di tahun ini berjalan maka akan memutus beberapa daerah yang selama ini belum menikmati jalan hotmix.
Maka dari itu kepada seluruh masyarakat ia memohon dukungan agar pembangunan terus belangsung di Mukomuko.
Masyarakat harus peduli untuk ikut merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tidak cepat rusak.
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, PLN Operasikan Pengisian Hidrogen untuk Kendaraan
“Kami OPD teknis hanya menyiapkan persyaratan agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi. Tentu perjuangan ini semua tidak terlepas dari doa dan dukungan warga Mukomuko,” demikian Apriansyah.
Untuk tahun lalu Mukomuko menjadi kabupaten penerima dana Inpres terbesar di Provinsi Bengkulu.