Selanjutnya, Nabi Adam menyebarkan daun itu di India sampai tumbuh lah pohon yang rindang di sana.
Setelah sekian lamanya mereka terpisah, selama dibumi mereka berdua selalu di hantui rasa bersalah, mereka bertobat dan memohon ampun kelapa allah SWT.
BACA JUGA:Penetapan Tsk Kasus Ganti Rugi Lahan Tol Ditarget Tahun Ini, Begini Kata Kasidik Kejati
Hingga akhirya mereka berdua dipertemukan kembali di bukit Jabal Rahmah yang dekat dengan Padang Arafah.
Mereka banyak belajar berbagai tantangan dan kesulitan karena kehidupan dibumi sangatlah berbeda dengan disurga.
Mulai dari melindungi tubuh dari berbagai cuaca, bercocok tanam, beternak dan lain-lain.
Nabi Adam dan Hawa membangun keluarga mereka dengan penuh kasih sayang hingga memiliki 40 keturunan dan banyak dari mereka yang dilahirkan kembar.
BACA JUGA:Duduki Kursi DPRD Seluma, April Yones Pastikan Peran Pemuda Seluma Meningkat
Sebagai khalidah pertama dibumi, beliau diangkat sebagai nabi dan rasul yang bertugas berdakwa dibumi.
Nabi Adam mengajarkan kepada anak dan istrinya tentang keimanan kepada Allah SWT.
Suatu ketika Nabi Adam mendapat cobaan dari anaknya langsung yaitu Qobil yang membunuh saudaranya sendiri Habil.
Lalu Allah mengaruniai Nabi Adam anak laki-laki yang tidak memiliki saudara kembar, yang diberi nama Syits.
Syits adalah anak yang cerdas dan berakhlak baik. Yang mana Syits kelak akan melahirkan keturunan yaitu Idris.
BACA JUGA:Potensi Tersangka Baru Perkara KUR Lebong, 3 DPO Masih Diburu
Nabi Adam jatuh sakit saat ia berusia 960 tahun dan berwasiat kepada Syits untuk meneruskan dakwah.
Nabi Adam dikaruniai Allah tanda-tanda kematian seperti mengajukan permintaan pada anak-anaknya yang mana pada hari terakhirnya ia ingin sekali memakan buah surga.