KORANRB.ID – Pemerintah tidak hanya mengandalkan turis mancanegara untuk menggerakkan sektor pariwisata.
Tapi, pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) juga ditargetkan meningkat. Tahun ini diharapkan ada 1,25 miliar–1,5 miliar pergerakan wisnus.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono mengatakan, perlu kolaborasi banyak pihak untuk menggerakkan wisnus tersebut.
ermasuk pelibatan pelaku travel atau agen wisata.
BACA JUGA:Bisnis Produk Kecantikan Butuh Gudang dan Perlakuan Khusus
BACA JUGA:MWC 2024 Digelar di Barcelona, Digitalisasi PLN jadi Topik
’’Tahun ini kami ditarget agak berat. Yaitu batas bawah 1,25 miliar dan batas atas 1,5 miliar pergerakan wisatawan Nusantara,’’ kata Dwi pada pembukaan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Travel Fair 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat, 1 Maret 2024.
Dwi menyebutkan, tahun lalu pergerakan wisnus mencapai 850 juta. Catatan itu meningkat dibandingkan periode 2022 yang tercatat 734 juta pergerakan.
’’Jika rata-rata setiap pergerakan ada spending money Rp 2 juta/orang, maka bisa menghasilkan perputaran uang lebih dari Rp 2.000 triliun.
Uang sebesar itu bisa menghidupi 50 juta pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari hotel, tiket perjalanan, makanan, hingga oleh-oleh,’’ paparnya.
BACA JUGA:Pertumbuhan Premi AAUI 15,3 Persen, hanya Lini Usaha Asuransi Satelit Alami Kontraksi
BACA JUGA:Perkuat Kinerja Keuangan Sepanjang 2024, GOTO Beberkan Strategi Bisnis, Simak Penjelasannya
Momen Lebaran, lanjut Dwi, menjadi salah satu pengungkit pergerakan turis domestik yang signifikan.
Tahun lalu terjadi pergerakan sekitar 123 juta pemudik. Pemerintah mendorong para pemudik itu juga berwisata di kampung halaman. Misalnya, tujuan ke Manado juga berwisata ke Tomohon.
’’Jadi, bisa memiliki efek ganda untuk memenuhi target pergerakan wisnus itu,’’ tuturnya.