Pertumbuhan Premi AAUI 15,3 Persen, hanya Lini Usaha Asuransi Satelit Alami Kontraksi
ASURANSI: Industri asuransi umum mulai bergairah. Hampir seluruh lini usaha mengalami pertumbuhan di sepanjang 2023. Perolehan total premi tumbuh double digit. FOTO: Logo AAUI/RB.--
KORANRB.ID - Industri asuransi umum mulai bergairah. Hampir seluruh lini usaha mengalami pertumbuhan di sepanjang 2023. Perolehan total premi tumbuh double digit.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat total premi industri sampai akhir tahun lalu sebesar Rp 103,867 triliun atau tumbuh 15,3 persen year-on-year (YoY).
Secara nominal, perolehannya masih didominasi dari asuransi harta benda (properti), asuransi kredit, dan asuransi kendaraan bermotor.
Dari sisi pertumbuhan premi, lini usaha engineering melesat 63,4 persen. Diikuti asuransi kredit serta surety ship masing-masing naik 56,2 persen dan 32,4 persen.
BACA JUGA:Perkuat Kinerja Keuangan Sepanjang 2024, GOTO Beberkan Strategi Bisnis, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Sudah Eranya, Seberapa Penting Peran Artificial Intelligence (AI) di Industri Human Resources?
“Hanya lini usaha satelit yang mengalami kontraksi 68,9 persen di 2023,” ucap Wakil Ketua AAUI bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang dalam paparan kinerja, kemarin 1 Maret 2024.
Asosiasi juga telah membayar klaim industri asuransi umum selama 2023 sebesar Rp 46,13 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 10,5 persen dibanding 2022. Lini usaha yang mendominasi klaim adalah asuransi kredit senilai Rp 16,881 triliun.
Trinita menjelaskan, klaim asuransi kredit disumbang banyak dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Seperti kredit usaha rakyat (KUR) yang terdampak dari Covid-19 lalu. Hanya saja, risiko yang banyak diserap justru dari kematian dibanding default kredit.
BACA JUGA:Produksi CPO Naik, 2024 Waspada Ketidakpastian Ekonomi Global
BACA JUGA:Launching New Honda Stylo 160, Saksikan Performance Special Cholesterol
“Asuransi kredit di Indonesia diberikan ke seluruh kalangan. Spektrumnya luas.