BINTUHAN. KORANRB.ID – Kekeringan yang terjadi dua bulan belakangan mulai berdampak dengan lonjakan harga beras.
Ini karean karena jumlah panen petani Kaur terus menurun sehingga beras yang beradar di pasaran banyak berasal dari luar daerah yang tentunya dengan harga tinggi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bekerjasama dengan Bulog Bengkulu untuk menyalurkan beras murah di Kaur.
BACA JUGA:Sempat Kabur, Sopir Travel Masih Diperiksa
Total sudah ada sekitar 500 ton beras murah dari Bulog yang masuk ke Kaur.
"Sudah cukup banyak sekali beras kerja sama kita dengan Bulog yang kita salurkan, total sudah sekitar 500 ton lebih di tahun ini," kata Kepala DKP Kabupaten Kaur Siswan SP.
Dijelaskannya, beras dari Bulog tersebut disalurkan baik melalui pengecer maupun dengan cara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual beras dengan harga dibawah harga pasar.
BACA JUGA:Bawaslu: Penertiban APK Kewenangan Pemkab
Tak hanya beras, dalam kegiatan GPM, DKP juga menyiapkan bahan pokok lainnya dari Bulog yang juga dijual dengan harga jauh dibawah harga pasar.
Hampir seluruh kecamatan sudah dilakukan GPM oleh DKP yang bekerjasama dengan Bulog dan program tersebut akan terus dilakukan.
"Selama kondisi masih belum normal, dan harga beras masih melonjak GPM akan terus kita lakukan," terang Siswan.
BACA JUGA:SIAP-SIAP PENERTIBAN APK
Bulog sendiri saat ini terus menyediakan stok beras untuk Kabupaten Kaur baik ke pengecer maupun melalui program GPM.
Dengan catatan Pemkab Kaur harus menyiapkan lahan serta mengundang masyarakat untuk datang ke pasar murah tersebut.
"Mereka (Bulog, red) siap menyediakan berapapun beras untuk kebutuhan warga Kaur," ujar Siswan.