JAKARTA, KORANRB.ID – Menjelang Ramadan, harga bahan pokok di sejumlah pasar di Indonesia masih bertahan tinggi.
Kementerian Perdagangan menegaskan, stok barang kebutuhan pokok itu di seluruh pasar tradisional relatif aman menjelang Ramadan.
Namun memang harga sejumlah komoditas tersebut masih bertahan tinggi. Sebut saja beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menekankan, kenaikan harga beras disebabkan mundurnya masa tanam dan panen padi akibat gangguan iklim seperti El Nino.
BACA JUGA:Bencana Pesisir Selatan Sumbar, Jalinbar Penghubung ke Bengkulu Putus, Ongkos Travel Naik
Masyarakat dapat memilih beras SPHP sebagai alternatif karena stoknya cukup, berasnya berkualitas, dan harganya terjangkau.
”Panen beras memang bergeser, harusnya Januari sudah panen karena El Nino pindah.
Ini baru mulai tanam. Masyarakat bisa memilih beras Bulog SPHP,” ujarnya Jumat 8 Maret 2024 sebagaimana dikutip Jawa Pos.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim membeberkan, berdasar data pemantauan di 649 pasar, harga beras premium terpantau masih tinggi.
BACA JUGA:Ini Anggota DPR dan DPD Terpilih Dapil Bengkulu, Tunggu Ketetapan KPU RI
Tingginya harga itu terjadi di semua daerah pantauan. Yakni, region A (Jawa, Sulawesi, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, NTB); region B (Sumatera lainnya, Kalimantan, NTT); dan region C (Maluku, Papua).
”Untuk beras premium ini masih (tinggi, Red).
Di seluruh daerah yang kami pantau, belum terjadi penurunan harga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyatakan, kenaikan harga pangan pada momen Ramadan terjadi setiap tahun.
BACA JUGA:Kabarnya Maarten Paes Dapat US Green Card, Pasti Bela Timnas Indonesia