“Masyarakat di sekitar Kota Curup sangat bergantung pada jembatan ini untuk akses ke berbagai lokasi, termasuk kebun mereka dan tempat-tempat penting lainnya di kawasan Bukit Basah atau Desa Dusun Sawah,” singkatnya.
Sebelumnya lantaran tak kunjung mendapatkan kejelasan terkait usulan dana hibah rekonstruksi bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong dipaksa memutar otak mencari jalan keluar untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan di Desa Dusun Sawah tersebut.
Untuk itu saat ini Pemkab Rejang Lebong sedang mengupayakan perbaikan jembatan sepanjang 70 meter tersebut dengan menggunakan anggaran rutin yang ada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP), serta Belanja Tak Terduga (BTT) yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST mengungkapkan langkah pertama yang akan dilakukan pihaknya dalam perbaikan aset daerah tersebut yakni menyusun perencanaan dimana setelah dilakukan penghitungan, diketahui anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut mencapai Rp14 miliar.
“Proses perbaikan yang akan kita lakukan pertama adalah menyingkirkan sedimen yang ada di sungai, yang menjadi penyebab putusnya jembatan tersebut. Proses pembersihan sedimen inilah yang banyak menghabiskan anggaran. Untuk itu kita sudah meminta kepada Dinas PUPRKP dan BPBD agar membuat kajian terkait rencana pengerjaannya,” ungkap Sekda.
BACA JUGA:Ini 7 Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama di Dunia, Kamu Sudah Tahu?
Sekda menegaskan, proses perbaikan jembatan Dusun Sawah tersebut perlu segera dilakukan.
Pasalnya jambatan tersebut merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Selatan dengan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup.
“Kita perlu langkah penanganan yang cepat untuk melakukan perbaikan terhadap jembatan ini. Dan di tahun ini juga perbaikan akan segera kita lakukan. Semoga dalam waktu dekat ini kajian dari Dinas PUPRKP dan BPBD bisa segera tuntas sehingga kita bisa melangkah untuk proses selanjutnya,” terang Sekda.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Drs. Shalahudin, M.Si menyebutkan akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong beberapa waktu menyebabkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan.
BPBD mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat untuk penanganannya mencapai Rp22 miliar.
"Usulan permintaan bantuan ke BNPB ini sudah kami ajukan Tahun 2023 lalu, ada delapan titik yang kita usulkan untuk dilakukan perbaikan akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah kecamatan di Rejang Lebong, saat ini kita masih menunggu realisasinya," papar Shalahudin.(**)