“Dua industri perhiasaan lainnya berasal dari NTB, yaitu Lombok NTB Pearls dan Mutiara Adalah Kamu,” sebut Reni.
Pameran Jakarta International Jewellery Fair rutin diadakan setiap tahun.
Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya para pelaku industri perhiasan serta industri pendukungnya.
Mulai dari pabrikan, distributor, toko, perusahaan permesinan, desainer, dan perajin lokal skala kecil dan menengah, dengan para konsumen perhiasan.
BACA JUGA: Formasi CASN 2024, Pemprov Bengkulu Tunggu Jawaban KemenPANRB, Kanwil Kemenag Lakukan 3 Gelombang
Reni menilai, pameran ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk mempromosikan produk perhiasan dan produk pendukung lainnya, serta untuk menjalin kerja sama bisnis bagi semua stakeholder terkait di sektor industri perhiasan.
“Acara ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi kita dalam mendukung perajin Indonesia, tetapi juga mengapresiasi keberagaman budaya negeri ini melalui karya-karya perhiasan yang dihasilkan,” jelasnya.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani mengungkapkan, selain fasilitasi pameran, Ditjen IKMA juga terus melakukan pembinaan kepada industri perhiasan.
Yakni melalui program peningkatan kompetensi SDM dan teknologi proses produksi, mendorong penguatan struktur industri dengan peningkatan kualitas dan kontinuitas bahan baku dan bahan penolong di dalam negeri.
Di samping itu, pengembangan produk melalui peningkatan kualitas desain dan diferensiasi produk sesuai dengan permintaan pasar, serta peninjauan kembali harga energi (gas, listrik, air) agar lebih kompetitif bagi skala industri.(rilis)