Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutupi sepenuhnya cahaya Matahari.
Hal ini menyebabkan bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi, menciptakan area kegelapan total di bumi di bawah jalur gerhana.
BACA JUGA:Kenapa Setir Mobil Ada yang Berposisi di Kanan dan Kiri? Begini Sejarahnya
BACA JUGA:Ini 7 Tips Minum Kopi yang Lebih Sehat Saat Sahur, Salah Satunya Tambahkan Madu
Kondisi ini membuat pengamatan Bulan Sabit sulit dilakukan karena cahaya Matahari yang tertutup oleh Bulan, sehingga Bulan Sabit tidak terlihat dengan jelas di langit.
Karena kegelapan total yang terjadi selama Gerhana Matahari Total, Bulan Sabit pada Syawal baru tidak akan terlihat pada hari gerhana tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Nabi Hud, Diberi Allah SWT Mukjizat untuk Kaum Ad Penyembah Berhala
BACA JUGA:10 Tips Menjaga Kesehatan Selama Musim Penghujan
Sebaliknya, Bulan Sabit baru akan terlihat keesokan harinya atau pada tanggal 9 April 2024 setelah gerhana matahari total berlangsung.
Hal ini disebabkan oleh posisi relatif Bulan, Bumi, dan Matahari yang mengakibatkan kondisi optik yang sulit untuk melihat Bulan Sabit selama gerhana matahari total berlangsung.
BACA JUGA:Begini Sejarah Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab untuk Tentukan Awal Ramadan dan Idul Fitri
BACA JUGA:Ini 7 Tips Agar Tetap Fit Selama Puasa Ramadan, Salah Satunya Olahraga
Bulan Sabit Syawal merupakan tanda akhir dari bulan Ramadan dalam kalender Islam.
Tradisi menentukan awal bulan Syawal dengan melihat hilal atau bulan sabit baru setelah bulan Ramadan berakhir.
Dalam konteks ini, jika bulan Sabit Syawal terlihat pada tanggal 9 April 2024, maka ini menandakan akhir dari bulan Ramadan.
Dikutip dari berbagai sumber, Asosiasi Astronomi UEA kemudian menyatakan bahwa kemungkinan besar Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran akan jatuh pada tanggal 10 April 2024.