KORANRB.ID - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah dari bulan Januari hingga Maret 2024, 34 warga Bengkulu Tengah positif terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dari 34 warga tersebut, terbanyak berada di Kecamatan Pondok Kelapa.
Plt Kepala Dinkes Bengkulu Tengah, Ns. Gusti Miniarti, S.Kep, MH melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Benteng, Yoki Hermansyah, SKM, M.Pi menjelaskan saat ini memang kasus DBD sedang mengalami peningkatan.
Jika pada bulan Februari lalu kasus DBD hanya 5 orang, saat ini sudah bertambah 29 kasus warga positif DBD. Sehingga total warga positif DBD hingga saat ini sudah menjadi 34 kasus.
“Memang saat ini kasus DBD sedang meningkat, namun tak terlalu signifikan. Terbanyak kasus DBD terjadi di Kecamatan Pondok Kelapa dengan 17 kasus. Kecamatan Talang empat 8 kasus. Kecamatan Merigi Kelindang 2 kasus dan sisanya tersebar di Kecamatan Semidang Lagan, Pondok Kubang dan Taba Penanjung,” paparnya.
BACA JUGA:Mulai Langka, Ini 6 Manfaat Buah Menteng bagi Kesehatan
Dengan kondisi seperti ini, Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah meminta kepada masyarakat agar bisa lebih waspada dan harus menjaga kebersihan lingkungan.
Dinkes meminta masyarakat melakukan upaya preventif dengan menggalakan kegiatan 3 M.
Yaitu, menutup genangan air, mengubur barang bekas dan menguras bak air. Jangan sampai genangan air menjadi wadah tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD.
Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah, melalui seluruh Puskesmas juga telah menyediakan bubuk Abate yang bisa diambil secara gratis.
Bubuk abate merupakan pestisida berbentuk serbuk berwarna putih yang digunakan untuk mencegah berkembangbiaknya nyambuk dalam genangan air.
“Untuk Bubuk Abate bisa diambil di Puskesmas secara gratis. Kita harus melakukan upaya-upaya agar kasus DBD tidak menyebar luas di Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebab sudah ada warga yang meninggal dunia karena DBD ini,” ungkapnya.
Upaya-upaya tersebut dinilai sangat efektif dalam rangka pencegahan penyebaran DBD. Untuk pelaksanaan fogging pada saat ini dinilai sudah tak efektif dalam rangka melakukan pencegahan penyebaran DBD.
BACA JUGA:Tinggal Kenangan, Ini Permainan Tradisional yang Mulai Tergilas Zaman
Ditambah lagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menerbitkan Permenkes yang menjelaskan kalau fogging bukan upaya yang efektif untuk membasmi dan mencegah penyebaran DBD.