Yang paling penting untuk mencegah penyebaran DBD menjaga kebersihan.
“Sebab fogging tersebut sebatas membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan untuk jentik nyamuk atau nyamuk yang kecil tak mampu dibunuh. Sedangkan kalau ingin membasmi, harus dari akarnya, yakni dari jentik nyamuknya,” jelas Yoki.
Yoki mengungkapkan, Ia tak bisa memungkiri jika melonjaknya kasus DBD ini disebabkan dengan perubahan cuaca ekstrem di Kabupaten Bengkulu Tengah pada saat ini.
Untuk mencegah kasus yang semakin menyebar luas, pihaknya telah melakukan fogging ke depannya.
“Kepada warga, apabila ada tetangga dan warga yang menderita DBD untuk segera melaporkan kepada Dinkes. Agar kami bisa mengambil langkah-langkah pencegahan penularan,” jelasnya.
Untuk diketahui, total kasus DBD saat ini jauh meningkat dibandingkan sepanjang tahun 2023.
BACA JUGA:Perhatikan! Ini 6 Dampak Kecanduan Game Online, Salahsatunya Membuat Depresi
Sebab sepanjang tahun 2023, kasus DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah mencapai 32 kasus.
Sedangkan saat ini sudah mencapai 34 kasus.
Namun yang menjadi catatan, dari bulan Januari hingga November tahun 2023, kasus DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah hanya 6 kasus.
Namun di bulan Desember tambahan kasus DBD sangat melonjak yakni mencapai 26 kasus.
“Bulan Desember tahun 2023 ada tambahan kasus sebanyak 26. Yang lebih menjadi perharian lagi, dari 26 kasus tersebut, 25 kasus positif kita temukan di Desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung, sedangkan 1 kasus positif lagi di Desa Padang Kedeper," bebernya.
Ditegaskannya, Dinkes akan berusaha menekan angka kasus DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Jangan sampai kasus DBD di Kabupaten Bengkulu Tengah menyebar luas. Namun dalam menekan angka kasus DBD ini, Dinkes Bengkulu Tengah membutuhkan bantuan dan kerja sama dari masyarakat.
“Kita perlu bantuan dari masyarakat dalam menekankan angka kasus DBD ini. Sebab dengan bantuan masyarakat akan lebih mudah. Kami berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Jangan lupa melakukan upaya preventif dengan menggalakan kegiatan 3 M,” paparnya.(**)