KORANRB.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Republik Indonesia dalam web resminya menuliskan, bahwa perkiraan populasi Harimau Sumatera saat ini hanya ada 603 ekor.
Jumlah itu, berdasarkan perhitungan yang dilakukan KLH dengan metode pemodelan Population Viability Analysist (PVA).
PVA adalah alat untuk mengkaji viabilitas tiap subpopulasi di lanskap berbeda, di bawah skenario ancaman tertentu seperti harvest, deforestasi, kombinasi harvest dan deforestasi serta metapopulasi.
BACA JUGA:Daftar 10 Negara Terkaya di Dunia, Salah Satunya Negara Tetangga Indonesia
603 ekor itu, termasuk dengan kelahiran bayi harimau sejak 2015 hingga 2018 lalu.
Pada 2015, di kawasan BBKSDA Riau melalui kamera trap, diketahui kelahiran tiga ekor anak Harimau Sumatera dari indukan bernama Rima.
Pada 2016, di Kawasan Lindung Rimbang Baling, Sumatera Bagian Tengah diketahui kelahiran tiga ekor anak Harimau Sumatera.
Pada 2017, terjadi kelahiran empat ekor anak harimau Sumatera dari indukan bernama Rima dan Uma.
Kemudian pada 2018, ada kelahiran 12 ekor anak Harimau di Sumatera.
BACA JUGA:7 Cara Merawat Pasir Kucing agar Tahan Lama, IkuitiPanduannya
Kepunahan Harimau Sumatera.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu subspesies harimau yang hidup di pulau Sumatera, Indonesia.
Dengan ciri khas garis-garis hitam tebal di tubuhnya, harimau ini adalah simbol kekuatan dan keindahan alam Indonesia.
Namun, sayangnya, populasi harimau Sumatera telah mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir, sehingga kini menghadapi ancaman kepunahan yang serius.
Penyebab Kepunahan.