Berdasar data dari Kodam Jaya, proses pemeriksaan menuju disposal sudah berlangsung sejak awal tahun. Namun demikian, belum sampai pada waktu disposal, ledakan sudah terjadi.
BACA JUGA:Sambut Arus Mudik 2024, Pemprov Bengkulu Siagakan Posko hingga Tangani Jalan Bermasalah
BACA JUGA:Dinas Ini Anggarkan Rp 360 Juta Untuk Perbaiki 3 Jaringan Irigasi
Diakui oleh Agus, disposal amunisi milik TNI memang melalui proses yang sistematis.
Ada rangkaian dan tahapan pemeriksaan sebelum pemusnahan dilakukan.
Untuk itu, demi mencegah peristiwa serupa terjadi di gudang amunisi lainnya, orang nomor satu di TNI itu memastikan bakal mempercepat proses tersebut.
”Kami akan secepatnya (proses) apabila (amunisi sisa dan kadaluarsa) sudah terkumpul untuk diperiksa dan didisposal,” bebernya.
BACA JUGA:Siapkan Syaratnya dari Sekarang, Seleksi CASN Pemkab Bengkulu Tengah Dibuka Agustus
BACA JUGA:Kapal Karam di Perairan Mukomuko, 1 Nelayan Dinyatakan Hilang
Pejabat berdarah Sunda itu menyebut, amunisi kadaluarsa lebih sensitif.
Karena itu, penyimpanannya dilakukan dengan sangat hati-hati.
Gudang nomor 6 di Gudmurah Kodam Jaya dia pastikan steril. Bahkan tanpa jaringan listrik.
Protokol tetap untuk menyimpan amunisi juga sangat ketat.
BACA JUGA:Supaya Asam Lambung Tidak Naik, Ini 5 Taktik Jitu Minum Kopi
BACA JUGA:Pilih Harga Terbaik, Ini Harga Beli Kelapa Sawit Tiap Perusahaan di Bengkulu Utara
Gudang dilengkapi tanggul tinggi yang berfungsi meminimalisir dampak bila terjadi hal yang tidak diinginkan.