di mana untuk di Mukomuko harganya Rp22 ribu, jika ada kenaikan itu terjadi di sekitaran pengecer, tidak diharga pangkalan.
BACA JUGA:Fasilitas RS Pratama Mukomuko Lengkap, Segera Layani Masyarakat Dapil III
BACA JUGA:Usut Anggaran Setdakab Mukomuko Rp 30 Miliar, Kejari Siap Lakukan Penggeledahan
“Untuk HET dipangkalan masih sesuai SK Gubernur, sedangkan harga di pengecer tidak dapat kita pastikan berapa, karena cukup bervariasi,”sampainya
Berkaitan adanya lonjakan pemakaian gas LPG selama Ramdan ini, Pemkab Mukomuko berharap akan ada penambahan kuota lagi dari Pertamina.
Sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya dalam momentum lebaran nanti. Sebab kemungkinan besar menghadapi momentum lebaran tahun 2024, pemakaian gas LPG akan kembali meningkat.
“Kami berharap Pertamina dapat secara langsung melakukan konfirmasi terkait ketersediaan gas LPG 3 Kg menjelang lebaran 2024, untuk Kabupaten Mukomuko, dan apabila kurang harapan kami bisa ditambah kembali,” jelasnya.
Selain itu, untuk mencegah adanya pihak yang tidak bertanggungjawab dan penyimpangan penggunaan gas LPG, Pemkab Mukomuko dalam pengawasan ini menggandeng Polres Mukomuko.
Dengan melakukan pengawasan dan pemantauan secara rutin. Hal itu untuk memastikan stok gas LPG aman, serta memastikan penyaluaran di Mukomuko lancar dan tepat sasaran.
“Penyaluran gas LPG dari Pertamina Bengkulu dalam satu kali jalan menggunakan 4 mobil atau sebanyak 2.240 tabung yang disebar ke 250 pangkalan yang ada di Kabupaten Mukomuko,” terangnya.
Nurdiana menjelaskan, untuk kuota gas subsidi pertahun Mukomuko mendapatkan kuota 4 juta ton, dari usulan 6 juta ton per tahun.
Terkait usulan itu kebijakan kembali kepada Pertamina berapa yang akan direalisasikan melalui kouta Provinsi Bengkulu, yang dibagi ke setiap daerah dalam satu tahun.
“Jika nantinya pemakai kita akan mendekati jatah kuota yang diterima biasanya akan dilakukan pengurangan pengiriman agar kuota yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan dalam satu tahun,” sampainya.
Berkiatan dengan jumlah kuota yang diterima Kabupaten Mukomuko selama satu tahun masih sama dengan kuota tahun lalu, yang kemungkinan besar akan cukup.
Jika keluarga yang memiliki perekonomian berkecukupan tidak menggunakan gas subsidi dan tidak adanya oknum-oknum nakal.
Maka dari itu kepada seluruh pemilik pangkalan gas elpiji yang beroperasi di Mukomuko diminta agar tidak menjual tidak tepat sasaran serta, menimbun gas LPG subsisdi tersebut.