Kelangsungan hidup rusa tutul di halaman kantor bupati, di bawah penanganan Disparpora Kabupaten Kepahiang.
Rusa merupakan aset Disparpora, yang bertanggungjawab melakukan perawatan di bawah pengawasan BKSDA.
Dari APBD kabupaten, anggaran pemeliharaan rusa juga telah disiapkan yang digunakan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pakan rusa yang terdiri dari sayur-sayuran.
Sesuai dengan petunjuk BKSDA, pemberian makanan rusa semestinya dilakukan 2 kali sehari. Dengan waktu pemberian pakan pada, pagi dan sore.
BACA JUGA:Satu Keluarga di Bengkulu Utara Tersambar Petir, Anak 12 Tahun Meninggal di Kamar
Kesehatan rusa juga dikontrol setiap bulannya, untuk menghindari penyakit bload atau kembung.
Dengan kondisi seperti di atas, sudah selayaknya rusa tutul di halaman kantor bupati hidup terawat.
Untuk diketahu, rusa jenis totol yang berwarna coklat agak kemerahan dengan bintik-bintik putih pada tubuhnya ini merupakan satwa yang berasal dari India.
Memiliki habitat di hutan dan tepian sungai, mereka juga dapat ditemukan hampir di sebagian negara wilayah tropis dan subtropis.
BACA JUGA:Waspadai Kejahatan Digital Jelang Idul Fitri, Jaga Keamanan dan Privasi Data Konsumen
Rusa totol yang mempunyai nama latin Axis axis ini pertama kali didatangkan Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris, pada tahun 1814 untuk menempati halaman Istana Bogor hingg berkembang biak sampai sekarang.
Rusa totol mempunyai tinggi tubuh sekitar 90-100 cm. Rusa totol dewasa mempunyai berat antara 50-70 kg, untuk rusa jantan dan 40-50 kg untuk rusa betina. Rusa jantan memiliki tanduk yang bercabang hingga mencapai 75 cm tingginya.