KEPAHIANG, KORANRB.ID - PDAM Tirta Alami Kepahiang kembali bikin sengsara pelanggan.
Disaat pelanggan sangat membutuhkan, apalagi umat muslim saat tengah menjalani ibadah Ramadhan, justru PDAM Kepahiang tak bisa memenuhi layanan air bersihnya.
Bukan 1-2 hari terakhir saja. Kondisi tersebut malah sudah terjadi sejak awal Maret 2024 lalu.
BACA JUGA:Hadapi Gugatan Caleg DPRD Provinsi Bengkulu, KPU Kepahiang: Kami Siap
Hal ini dirasakan betul oleh para pelanggan PDAM di kawasan Perumahan Kroya Sejahtera, Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang dan sekitarnya.
Di sini, bisa dikatakan sejak memasuki awal Ramadhan aliran air dari PDAM lebih sering mati.
"Matinya itu bukan sehari atau dua hari saja. Bisa sampai seminggu, bahkan lebih. Sengsara kami dibuat oleh PDAM,’’ tandas warga Perumahan, Aprila (34).
Praktis dengan kondisi yang ada, dirinya bersama warga lainnya terpaksa antre meminta air bersih ke tetangga terdekat yang memiliki sumur.
Atau meminta air bersih ke masjid terdekat. "Banyak juga yang terpaksa beli air galon. Bisa dihitung berapa lagi biayanya,’’ ujarnya.
BACA JUGA:BPBD Siagakan 1 Unit Alat Berat, Antisipasi Longsor di Jalur Mudik
‘’Kalau soal pembayaran tagihan PDAM, rasanya kami di sini rutin memenuhi kewajiban sebagai pelanggan. Tapi lihat sendiri, giliran macet terus seperti ini, tak ada juga respon dari PDAM,’’ ketusnya.
Sebagian besar warga Perumahan di Taba Tebelet, termasuk di Kutorejo dan sekitarnya sangat bergantung dengan aliran air bersih dari PDAM.
Sayangnya, layanan maksimal yang diharapkan pelanggan tak kunjung terpenuhi.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Tirta Alami Kepahiang, Arminsyah, SE saat coba dikonfirmasi mengenai hal ini Rabu 3 April 2024, tidak berada di tempat.