JAKARTA, KORANRB.ID – Perayaan ulang tahun ke-50 God Bless tahun ini semakin sempurna dengan pencapaian baru. Ahmad Albar dan kawan-kawan mendapat rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) sebagai band genre rock tertua yang masih aktif berkarya.
Pendiri Muri Jaya Suprana menyatakan bahwa keberadaan God Bless memang patut diapresiasi. Mengingat sulitnya mempertahankan eksistensi selama puluhan tahun dengan serentetan liku-liku konflik peristiwa yang dialami para personelnya. ’’Berjalan 50 tahun itu luar biasa. Kalau terlama itu oke, tapi yang bisa bertahan itu susah sekali,” kata Jaya saat konferensi pers virtual.
BACA JUGA:DarWin demi Tren Win
Dengan adanya penghargaan tersebut, dia berharap bisa memantik motivasi sekaligus inspirasi para pelaku musik tanah air lainnya. ’’Siapa tahu ke depannya ada band yang bisa melewati. Tapi, nggak mudah pastinya karena God Bless juga masih berjalan,” ujarnya.
Sebagai salah satu pendiri, Albar menyampaikan bahwa God Bless memiliki makna besar bagi kehidupannya. Sebab, berkat God Bless, dirinya populer dan namanya diperhitungkan di kancah permusikan. ’’God Bless itu besar sekali artinya. Kami semua (personel, Red) hidup dari God Bless. Banyak jatuh bangunnya. Kami bangga bisa bertahan sampai sekarang,” tutur Albar.
BACA JUGA:Dominasi Ducati Seharusnya Bikin yang Lain Termotivasi
Dia pun menceritakan momen titik terendah God Bless selama berkarier. Yaitu, saat mereka kehilangan dua personel andalannya, Fuad Hasan dan Soman Lubis. Keduanya mengalami kecelakaan hingga merenggut nyawa di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 1974. ’’Itu terjadi ketika kami lagi sibuk-sibuknya. Tapi, saya sangat bersyukur di tahun 1975 ketemu Ian Antono dan yang lainnya,” ungkapnya. (shf/c7/ayi)