Salah satu ulama di Bengkulu Utara, Ustaz Hendri Firmansyah, SE menerangkan mengajarkan anak sejak dini akan lebih mudah dibandingkan menunggu usianya memasuki baligh.
BACA JUGA:Sisa Kuota 17 Ribu Diisi CJH Cadangan, Kloter Pertama Terbang ke Saudi pada 12 Mei
“Maka saat anak sudah memasuki usia dewasa, puasa baginya bukan hanya sebagai kewajiban sebagai seorang muslim namun juga sudah menjadi hal yang biasa dilakukan,” terangnya.
Selain itu mengajak anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan ibadah tambahan sepanjang Ramadan.
Mulai mengajak anak untuk berbagi takjil hingga ibadah-ibadah sunah sepanjang Ramadan, seperti tarawih.
“Termasuk juga mengurangi jadwal bermain anak dan menggantinya dengan ibadah seperti membawa Alquran yang memiliki pahala besar sepanjang Ramadan,” terangnya.
BACA JUGA:Ibu Si Pembuang Bayi di Kepahiang Segera Terungkap! Diduga Ada yang Bantu Saat Melahirkan
Harapannya tentu tak lain, kegiatan-kegiatan ibadah yang sudah dilatih sepanjang Ramadan akan terus berlanjut setelah Ramadan.
Yang perlu diingat orangtua juga harus menjelaskan tentang besarnya pahala yang akan didapatkan sepanjang ramadan.
“Karena ibadah pun harus dilatih dan anak harus mendapatkan pengertian dan contoh dari orang tua,” terangnya.
Ia menilai momentum Ramadan adalah momentum yang tepat bagi orangtua mendidik anak dengan ilmu agama.
BACA JUGA:Jangan Asal Beli, Begini Tips Memilih Ban Mobil Bekas
Sehingga anak tidak hanya mendengar dan merasakan euforia Ramadan dan Idul Fitri namun memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, memberikan hadiah atau sekadar pujian bagi anak yang berhasil melakukan puasa atau ibadah juga hal yang sangat penting.
Ini sebagai bentuk penghargaan bagi anak atas usaha yang ia lakukan sehingga akan akan semakin merasa bangga dengan apa yang dia lakukan.
“Karena tentunya kita harus memahami masa usia anak yang juga harus diberikan pujian dan hadiah jika memungkinkan,” terangnya.