KORANRB.ID – Pasca serangan virus Jembrana yang menyebabkan kematian 28 ekor sapi di Kecamatan Kota Mukomuko, dalam tempo satu bulan.
Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Kota Mukomuko sudah melakukan pencegahan secara intensif kepada sapi milik peternak yang tidak bejauhan dengan sapi yang telah tertular virus Jembrana.
“Kami sudah melakukan penanganan dan pencegahan ke sapi peternak,
selain dilakukan vaksinasi sapi juga diberikan vitamin untuk yang terlihat agak sakit, untuk mengebalikan fungsi imun,” kata Kepala Puskesmas Kota Mukomuko, drh Yeni Misra.
BACA JUGA:Sempat Terhambat, Pasokan Air Irigasi Manjunto Kembali Lancar
BACA JUGA:Usai Lebaran ASN Mukomuko Wajib Kejar Capaian, Lanjut Kuliah Pahami Regulasi
Sapi peliharaan warga di Kecamatan Kota Mukomuko mati mendadak karena serangan virus Jembrana.
Di mana virus ini sangat cepat menyerang sistem saraf sapi, dan memutus jaringan peredaran darah sehingga terjadi pembengkakan pada pembuluh darah.
Yang mengakibatkan sapi tidak akan sempat diselamatkan dan mati.
"Maka dari itu tindakan yang sangat bagus adalah mencegah sapi tertular, dengan melakukan vaksin. Sebab jika sudah tertular kemungkinan selamat sangat kecil ," jelas Yeni.
BACA JUGA:Dinas PMD Pastikan Tak Ada Pilkades, Moratorium Pemekaran Desa, Siapkan 37 ASN Pjs Kades
BACA JUGA:Open House Lebaran Ke 3, Salat Id Berpeluang Serentak
Hingga saat ini petugas terus rutin memberikan pengobatan, sampai hewan ternak tersebut sembuh jika mendapati yang sakit.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pengambilan sampel darah sapi untuk mendeteksi dini hewan ternak yang terjangkit penyakit Jembrana agar dilakukan penanganan segera.
"Sampel darah sapi akan di uji di laboratorium. Ini untuk memastikan sapi itu terjangkit jembrana atau tidak. Kalau terjangkit maka kita langsung lakukan penanganan cepat," ungkapnya.