Harga TBS Sawit Turun di Mukomuko, Ini Dua Faktor Penyebabnya
ANGKUTAN: Truk pengangkut buah sawit masyarakat yang akan menuju pabrik untuk menjual hasiln panen sawit. FIRMANSYAH/RB--
KORANRB.ID – Pasca libur Hari Raya beberapa waktu yang lalu, hingga kemarin, 22 April 2024 harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus merosot.
Di mana salah satu faktor penyebabnya, kualitas rendemen dari Crude Palm Oil (CPO) mengalami penurunan drastis.
Dikarenakan pola panen sawit yang dilakukan petani Mukomuko banyak memanen buah sawit mengkal.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko Pitriyani Ilyas S.Pt.
BACA JUGA:Sidak Hari Pertama Sekolah di Mukomuko, Ini Persentase Kehadiran Guru
BACA JUGA:Pelayanan Adminduk Permanen di Penarik Mukomuko Direncanakan
Selain pola panen masyarakat yang mempengaruhi turunnya harga beli buah sawit,
Distan Mukomuko juga mendapat kabar dari pihak perusahaan bahwasanya, harga tender CPO dunia memang tengah mengalami penurunan.
“Ada dua laporan terbaru ini berkaitan alasan kembali turunnya harga beli TBS sawit, pertama merosotnya kwalitas rendemen dan harga CPO dunia tengah turun,” katanya.
Pitri juga menyampaikan, untuk mengurangi risiko harga beli sawit yang terus merosot di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
BACA JUGA:Satu ASN Meninggal Diduga Terkena DBD, Dinkes Mukomuko Mengaku Belum Tahu Ada Lonjakan DBD
BACA JUGA:Penyaluran Banpol di Mukomuko Sebesar Rp550 Juta Tunggu LHP BPK Rampung
Petani sawit Mukomuko diingatkan agar tidak memanen buah sawit yang masih mengkal atau setengah matang.
Sebab buruknya kualitas buah, akan membuat PKS membeli dengan harga murah. Lantaran rendemen yang dihasilkan tidak memiliki kualitas harga tinggi.