Harga TBS Sawit Turun di Mukomuko, Ini Dua Faktor Penyebabnya
ANGKUTAN: Truk pengangkut buah sawit masyarakat yang akan menuju pabrik untuk menjual hasiln panen sawit. FIRMANSYAH/RB--
Selain itu, Pitri juga belum dapat memastikan apakah harga sawit masih ada peluang turun lagi atau sebaliknya.
Namun pihaknya selalu berharap agar harga sawit bisa kembali baik seperti harga sebelumnya.
BACA JUGA:Mukomuko Gagal Dapat Dana Inpres, Pembangunan 2 Jalan Tertunda
BACA JUGA:Kementerian PUPR Hibah Rangka Jembatan Untuk Lubuk Selandak
"Karena urat nadi perekonomian masyarakat di daerah ini salah satunya dari hasil sawit.
Bisa dipastikan, kalau harga sawit murah maka perekonomian juga lesu," ujarnya.
Turunnya harga beli sawit ini memang sejak beberapa minggu terakhir.
Untuk harga beli sawit tertinggi di PKS Mukomuko hanya sebesar Rp2.400 dan terendah y Rp2.130 per kilogram (Kg).
Dalam pertemuan sebelum libur Lebaran, Distan Mukomuko padahal sudah menitipkan harapan kepada pihak perusahaan.
Agar usai lebaran pembelian buah sawit milik masyarakat tetap stabil sama seperti menjelang hari Lebaran lalu.
Namun bagaimana lagi harga pembelian buah sawit ini memang dipegaruhi harga CPO dunia.
"Kita bisa lihat, kalau harga sawit murah, maka pasti daya beli masyarakat berkurang. Mudah-mudahan saja harga pembelian buah sawi akan kembali mengalami kenaikan," harapnya.
Berdasarkan data petugas di lapangan untuk harga pembelian sawit di pabrik pengolahan minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Mukomuko kemarin.
PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (Sapta) di harga Rp 2.280 per Kg, PT Karya Sawitindo Mas (KSM) Rp 2.230 per Kg.
PT MukoMuko Indah Lestari (MMIL) Rp 2.290 per Kg, PT Sentosa Sejahtera Sejati (SSS) Rp 2.260 per Kg dan PT Surya Andalan Priatama (SAP) Rp 2.130 per Kg.