Belanja Online dan Offline Berkembang Harmonis, Kini Sudah Menjadi Kebiasaan Masyarakat

Head of Research Populix, Indah Tanip.-foto: id.linkedin.com/koranrb.id-

KORANRB.ID – Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang tak terpisahkan dalam keseharian.

Pandemi Covid-19 mengakselerasi adopsi belanja online secara signifikan. Meski demikian, konsumen tetap tidak meninggalkan kebiasaan belanja offline.

Riset Populix menunjukkan, 54 persen responden memilih berbelanja online selama masa persebaran SARS-CoV-2.

Itu disebabkan faktor kesehatan dan pembatasan aktivitas sosial.

BACA JUGA:Musrenbang RPJPD Provinsi Bengkulu 2024-2045, Fokus Utama Pembangunan Infràstruktur

Bahkan, setelah pandemi berakhir, 49 persen di antaranya masih lebih sering melakukan aktivitas belanja online.

Pada saat yang sama, aktivitas belanja offline mulai meningkat. 

Head of Research Populix, Indah Tanip menyatakan, pascapandemi ada transformasi yang menarik dalam perilaku belanja konsumen RI.

Pembelian secara offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen.

BACA JUGA: Tuntut Pembatalan Perda RTRW, Aliansi PBF Gelar Aksi

Bahkan terus bertumbuh setelah pandemi. 

’’Riset kami memperlihatkan dinamika yang kompleks antara ritel online dan offline, mengungkapkan bahwa keduanya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam,’’ kata Indah.

Secara umum, lanjut dia, konsumen biasanya telah memiliki preferensi masing-masing saat melakukan pembelian kategori produk tertentu.

Produk fashion dan kecantikan mayoritas dibeli secara online.

Tag
Share