Infrastruktur Ketenagalistrikan di IKN, PLTS 50 Mw Siap Pasok Listrik IKN saat HUT RI
HUTAN KOTA: PLTS IKN 50 mw yang dibangun di lahan seluas 80 hektare dengan 21.600 panel surya.-foto: kementerian edsm/koranrb.id-
KORANRB.ID – Progres infrastruktur ketenagalistrikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan berjalan sesuai rencana.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu memastikan, pasokan listrik ramah lingkungan berbasis energi baru terbarukan (EBT) akan menjadi pionir di IKN.
“Salah satu infrastruktur di IKN adalah ketenagalistrikan. Karena itu, hal ini menjadi sangat penting, tanpa listrik tidak ada yang bergerak di sana,’’ ujar Jisman saat meninjau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN berkapasitas 50 megawatt (mw) akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Ingat! DTPHP Provinsi Bengkulu Salurkan 1.118 Alsintan di bulan Juni 2024
Menurut dia, persiapan infrastruktur kelistrikan dari hulu ke hilir harus didetailkan agar mitigasi risiko terhadap permasalahan yang muncul bisa segera diakomodasi.
Dia berharap kesiapan listrik IKN bisa segera dimatangkan sesuai dengan konsep yang diusung IKN.
Direktur Utama PLN Nusantara Power (NP) Ruly Firmansyah menyatakan, perseroan akan memberikan pasokan listrik IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah, dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Spektakuler! Jamrud Bius Ribuan Warga Bengkulu, Pesan Kegembiraan Menyambut Pilkada Serentak 2024
Itu dilakukan melalui PLTS 50 mw yang akan digunakan untuk melistriki IKN, termasuk saat apel upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 mw telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 mw sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,’’ kata Ruly.
PLTS IKN 50 mw menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN.
BACA JUGA:Bawa Bengkulu Utara 7 Kali Berturut-turut WTP, Bupati Mian Dapatkan Nilai Terbaik dari BPK
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023.
PLTS itu dibangun di lahan seluas 80 hektare dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.(**)