Pabrik Minyak Goreng Mini Dapat Suntikan Modal Rp 5 Miliar

MINYAK GORENG : Mesin pengelola minyak goreng BUMDes Marga Sakti yang belum dimanfaatkan. SHANDY/RB--

BUMDes Marga Sakti sebelumnya sudah mengajukan proposal bantuan investasi dengan rincian kebutuhan BUMDes hingga bisa beroperasi memproduksi minyak goreng. 

“Maka dibuatlah proposal dengan nilai Rp5 sampai Rp 10 miliar tersebut berikut rincian kegunaannya,” terangnya. 

BACA JUGA:Harga Mahal, Petani Diminta Waspada Aksi Pelaku Pencurian Buah Kopi

BACA JUGA:Estimasi Anggaran Pembebasan Lahan Pembangunan Pelabuhan Rp 2 Miliar

Tim dai KPPNJ juga sudah turun ke lokasi Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya untuk melihat lokasi dan aset mesin milik BUMDes tersebut. 

Pasca kunjungan atau survei tersebut juga sudah ditindaklanjuti dengan pertemuan kembali dan BUMDes melakukan presentasi terkait dengan kebutuhan dan prospek usaha. 

“Tahapannya sudah berlanjut dan harapan kita sangat besar untuk mendapatkan bantuan suntikan dana investasi tersebut,” terang Taufik. 

Ia menegaskan jika Pemda Bengkulu Utara Juga terus melakukan pendampingan pada BUMDes tersebut terkait konsultasi pembuatan proposal hingga melengkapi dokumen-dokumen legalitas BUMDes. 

Ia juga yakin dengan komitmen masyarakat terkait berjalannya usaha pabrik minyak goreng mini tersebut hingga menjadi sumber usaha baru yang mendorong ekonomi setidaknya ekonomi lokal di Desa Marga Sakti dan Kecamatan Padang Jaya. 

“Makanya kita sangat mendukung dan membantu terkait dengan kebutuhan BUMdes dalam upayanya mendapatkan dana investasi dalam rangka menjalankan pabrik tersebut,” jelasnya. 

Selain memang Bengkulu Utara memiliki bahan batu berupa kelapa sawit yang melimpah. 

Bengkulu Utara juga terdapat pabrik Crude Palm Oil yang juga nantinya bisa membina BUMDes tersebut jika memang dibutuhkan. 

“Maka kami yakin dengan perkembangan pabrik minyak goreng ini jika memang nantinya beroperasi,” pungkas Taufik. 

Sekadar mengetahui, mesin produksi minyak goreong tersbeut didapatkan oleh BUMDEs Marga Sakti yang merupakan hibah dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Desa juga sudah mengalokasikan dana Rp412 juta untuk membangun gedung produksi sekaligus tempat menyimpan mesin tersebut. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan