Disperkan Usulkan 25 Ton PHC

TUBEI, KORANRB.ID - Guna memenuhi kebutuhan tanam padi tahun 2024, Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong mengusulkan bantuan 25 ton Pupuk Hayati Cair (PHC) ke Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu diperuntukan menunjang program Musim Tanam Kedua (MT-2) yang ditarget untuk 3.500 hektare lahan sawah. 

''Mudah-mudahan bisa diakomodir oleh pusat. Kalau jumlahnya tidak dikurangi, jelas sangat membantu petani dalam menghemat biaya produksi selama MT-1 maupun MT-2,'' ujar Kepala Disperkan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo, SE.

Dijelaskannya, penggunaan PHC sangat baik untuk tanaman pertanian. Khususnya komoditas padi yang sistem perkembangannya sangat bergantung dengan air. Per 1 liter PHC bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di lahan seluas 1 hektare. 

BACA JUGA: Desember Tak Dilunasi, PBB-P2 Ditagih ke Rumah

''PHC itu berbahan dasar limbah biotanol yang di dalamnya mengandung mikoorganisme, seperti mikroba, bakteri dan jamur. Dengan PHC tanah akan semakin subur dan tidak membuat tanah ketergantungan seperti penggunaan pupuk kimia,'' terang Hedi.

Tahun ini pusat menyalurkan 12 ton PHC untuk Kabupaten Lebong. Teknisnya disalurkan kepada kelompok tani dengan luas tanam 3 ribu hektare. Dampak positifnya terbukti dengan adanya peningkatan produksi padi hingga 15 persen dari biasanya.

''Sejak pakai PHC rata-rata panen padi tahun ini mencapai 6,7 ton per hektare. Sebelumnya panen padi hanya berkisar 5,5 ton per hektare,'' tukas Hedi.

Terpisah, Bupati Lebong, Kopli Ansori meminta Disperkan benar-benar mengawal usulan bantuan PHC. Selain itu, Disperkan juga harus lebih maksimal dalam mempelopori pembuatan pupuk organik berbahan kompos dan pupuk kandang. 

''Paling tidak dengan memanfaatkan pupuk organik berbahan limbah alami, ongkos produksi pertanian bisa ditekan. Termasuk menjaga kesuburan tanah tanpa harus ketergantungan layaknya penggunaan pupuk kimia,'' demikian Kopli. (sca)