28 Warga Teluk Sepang, Tiba-tiba Sesak Napas

PENGOBATAN: Masyarakat Teluk Sepang saat berobat masal di Puskesmas Padang Serai IST/RB --

KORANRB.ID - Warga Kelurahan Teluk Sepang mengeluhkan kepulan asap karena terbakarnya stockpile (Penimbunan sementara batu bara) milik PT. Mega Prima Persada (MPP), yang masuk ke permukiman warga setempat. Akibatnya, puluhan warga Teluk Sepang mengalami sakit, seperti batuk dan sesak napas. 

Salah seorang warga setempat, Rustam Effendi mengatakan, setidaknya ada 28 orang warga teluk sepang terdampak debu dari stockpile milik PT. MPP. 28 orang ini rata-rata mengalami batuk, sakit tenggorokan hingga sesak napas. 

BACA JUGA:Polemik Sekdakot, Pj. Walikota Datangi Kantor Gubernur

“Kemarin (Rabu, 8 November) 28 orang sudah menjalani pemeriksaan masal di Puskesmas Padang Serai. Sudah diberi obat oleh orang Puskesmas,” kata Rustam, kemarin (9/11). 

Dikatakan Rustam, kondisi udara di Teluk Sepang khusunya di RT 14 sangat buruk. Hal ini juga diperparah akibat batu barah di stockpile milik PT. MPP terbakar. Akibatnya, permukiman warga dikepumh asap. 

BACA JUGA:SPSI Ajukan Kenaikan UMP Bengkulu Hingga 15 Persen, Edwar: Tak Ada Alasan Tidak Naik

“Akibat asap ini banyak warga yang sakit. Atas kejadian ini kami minta pihak perusahaan (PT. MPP harus bertanggung jawab,” ujarnya.

Di sisi lain, Kanopi Hijau Indonesia, Ciboy menjelaskan, di Teluk Sepang setidaknya ada 19 titik stockpile yang berada di sepanjang jalan Teluk Sepang. Saat aktivitas bongkar muat dan angkutan batubara melewati permukiman warga menimbulkan debu yang menumpuk di jalan.

BACA JUGA:APBD-P Empat Daerah Terancam Tak Diregistrasi, Tak Anggarkan Dana Hibah Pilkada

“Terdapat banyak titik stockpile yang berada di sepanjang jalan Teluk Sepang,” kata Cimboy. 

Lebih lanjut dikatakan, Cimboy efek dari kandungan debu batubara dan asap dari terbakarnya batubara dapat merusakan udara dilokasi tersebut. Ditambah lagi batu bara mengandung Karbon Dioksida dan Silika. Sedangkan asap batubara yang terbakar mengandung Karbon Dioksida, Sulfur Oksida, serta Nitrogen Oksida. 

“Kalau terpapar debu batubara dan asap batubara dalam jangka waktu yang lama sudah pasti akan menyebabkan gangguan pernafasan dan kerusakan paru paru,” katanya.

BACA JUGA:Sah, APBD 2024 Defisit Rp 65 Miliar

Dari pantauan pihaknya, stockpile milik PT. MPP sudah lama dikeluhkan warga setempat. Karena setiap kali batu bara terbakar akibat panasnya cuaca, pihak perusahaan hanya menumpuk batu bara tersebut dengan batu barah lembab. Saat batu bara lembab kering, maka akan terbakar kembali. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan