Ternyata Ini yang Membuat Kapal dengan Beban Berat Bisa Mengapung

BESAR: Kapal yang memuat ribuan orang terlihat stabil saat berlayar. (fOTO: Pixabay)--

 

KORANRB.ID – Terkadang meihat kapal yang terbuat dari besi dengan beban muatan berat mampu mengapung diatas air baik di sungai, danau ataupun lautan menjadi tanda tanya kenapa kapal tersebut tidak tenggelam.

Apakah kapal menyentuh dasar air atau ada kekuatan magis. Bagi anda yang masih bingung berikut penjelasan mengapa kapal dengan beban berat bisa mengapung diatas air.

 

Kapal bisa mengapung diatas air karena prinsip dasar fisika yang disebut dengan hukum Archimedes.

Ini adalah salah satu prinsip dasar dalam ilmu fisika yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes.

Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tenggelam di dalam cairan akan mendapatkan gaya angkat yang sama dengan berat cairan yang dipindahkan oleh benda tersebut.

BACA JUGA: Berikut Nama Jabatan Serta Petugas di Dalam Kapal Laut

Dalam konteks kapal, ini berarti bahwa kapal akan mampu mengapung di atas air karena beratnya lebih ringan daripada berat air yang dipindahkan oleh kapal tersebut.

 

Atas dasar ilmu fisika tersebut, dibuat manipulasi melalui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan suatu kapal untuk mengapung.

Mulai dari desain kapal secara keseluruhan sangat penting untuk kemampuan mengapungnya.

Kapal yang dirancang dengan bentuk yang cocok akan mampu menangani tekanan air dengan baik dan menjaga stabilitasnya di permukaan air.

Begitu juga dengan material yang digunakan untuk membuat kapal juga berperan penting dalam kemampuannya untuk mengapung.

Material yang ringan seperti aluminium atau fiberglass umumnya lebih mudah mengapung dari pada material yang lebih berat seperti baja.

Namun, ketahanan terhadap korosi dan kekuatan struktural juga harus dipertimbangkan.

 

 BACA JUGA:Ini Faktor Penyebab Zona Waktu Indonesia Terbagi Menjadi Tiga

 

Kemudian berat kapal termasuk muatan, penumpang, dan semua peralatan yang ada di dalamnya memainkan peran besar dalam kemampuannya untuk mengapung.

Kapal harus dirancang sedemikian rupa sehingga berat totalnya tidak melebihi berat air yang dipindahkan oleh kapal tersebut.

Untuk distribusi berat di dalam kapal sangat  penting untuk menjaga stabilitasnya dimana kapal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pusat gravitasi berada di posisi yang tepat agar kapal tetap seimbang dan tidak mudah terbalik.

 

Ketika kapal tenggelam di dalam air, sebagian dari volume kapal akan terendam di dalam air.

Berdasarkan hukum Archimedes, gaya apung yang dihasilkan akan sebanding dengan volume air yang dipindahkan oleh kapal tersebut.

BACA JUGA:Ini Faktor Penyebab Zona Waktu Indonesia Terbagi Menjadi Tiga

Ini berarti semakin besar volume kapal yang terendam di dalam air, semakin besar gaya apung yang dihasilkan. Maka dari itu muatan kapal akan menentukan kapal oleng atau tidak terkena ombak.

 

Selain kemampuan untuk mengapung di atas air, stabilitas kapal juga sangat penting.

Kapal harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi gelombang dan angin tanpa kehilangan keseimbangan atau terbalik.

Kapal juga harus mampu menangani beban tambahan yang mungkin terjadi, seperti gelombang besar atau kebocoran air.

Sistem pompa dan sistem penyelamat yang efektif sangat penting untuk menjaga kapal tetap mengapung dalam situasi darurat.

 

 BACA JUGA:Tips Membuat Bubur Kacang Hijau Enak dan Lezat

 

Dengan memperhitungkan semua faktor ini, insinyur kapal dapat merancang kapal yang mampu mengapung dengan aman dan efisien di atas air.

Prinsip-prinsip ini telah menjadi dasar dalam pembangunan kapal-kapal selama ribuan tahun dan terus menjadi fokus utama dalam industri maritim modern.

 

Tidak hanya itu peneliti industry perkalan juga telah menyimpulkan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebuah kapal tenggelam.

Salah satu penyebab utama tenggelamnya kapal adalah kebocoran, dimana kebocoran bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti tabrakan dengan benda lain di dalam air (misalnya, karang atau gletser), kerusakan struktural pada lambung kapal, atau kegagalan sistem penyegelan.

 

Selain itu kerusakan struktural pada lambung kapal bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk tabrakan, kelelahan material, atau kegagalan struktural akibat stres eksternal seperti gelombang besar atau cuaca buruk.

BACA JUGA:Sudah Waktunya Istirahat, Ini yang Harus Disiapkan Menjelang Pensiun

Dan kesalahan manusia, baik itu dalam navigasi, manuver kapal, atau pemeliharaan yang buruk, sehingga bisa menyebabkan kapal tenggelam. Ini bisa termasuk kesalahan dalam menghitung rute, kegagalan untuk menghindari hambatan di air, atau bahkan kegagalan dalam mematikan sistem penyegel ketika diperlukan.

 

Kemudian cuaca buruk seperti badai, angin kencang, atau gelombang besar dapat membuat kapal terjebak dalam kondisi yang ekstrem.

Kapal yang tidak mampu menangani kondisi cuaca buruk dengan baik dapat mengalami kerusakan atau bahkan tenggelam.

Masih banyak lagi faktor yang bisa membuat kapal tenggelam namun beberapa faktor tadi yang paling sering terjadi. (*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan