Perjalanan dan Perkembangan Muaythai: Dari Tradisi Kuno ke Olahraga Modern
Perjalanan dan Perkembangan Muaythai: Dari Tradisi Kuno ke Olahraga Modern. (Foto: Foto: screenshot IG @muaythaiparaelas) --
KORANRB.ID - Muaythai, atau tinju Thailand, adalah seni bela diri yang berasal dari Thailand dan telah dikenal selama berabad-abad.
Sejarah Muaythai dapat ditelusuri kembali ke masa kerajaan Sukhothai pada abad ke-13.
Pada masa itu, Muaythai digunakan sebagai metode pelatihan militer, yang kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dan kompetisi.
Muaythai awalnya dikenal sebagai "Muay Boran," yang berarti "tinju kuno." Seni bela diri ini berfungsi sebagai latihan tempur bagi para prajurit Thailand.
Di samping keterampilan tempur, Muay Boran juga memiliki nilai spiritual dan dianggap sebagai cara untuk mengembangkan disiplin diri dan ketahanan fisik serta mental.
BACA JUGA:Ternyata Ini yang Membuat Kapal dengan Beban Berat Bisa Mengapung
Seiring waktu, Muaythai mulai dipertandingkan sebagai olahraga. Selama era kerajaan Ayutthaya (1350-1767), Muaythai semakin populer sebagai hiburan kerajaan.
Pada abad ke-19, di bawah pemerintahan Raja Rama V, Muaythai mengalami transformasi besar.
Raja Rama V sangat tertarik pada Muaythai dan mendorong penyelenggaraan pertandingan yang lebih terorganisir, sehingga meningkatkan popularitas dan standardisasi aturan.
Masuknya pengaruh Barat pada awal abad ke-20 membawa perubahan signifikan dalam Muaythai. Pada tahun 1920-an, tali yang sebelumnya digunakan untuk membungkus tangan para petarung digantikan dengan sarung tinju, mengikuti standar tinju Barat.
ni menandai dimulainya era Muaythai modern, dengan peraturan yang lebih formal dan pengenalan ring tinju sebagai arena pertarungan.
BACA JUGA: Berikut Nama Jabatan Serta Petugas di Dalam Kapal Laut
Muaythai mulai dikenal di luar Thailand pada paruh kedua abad ke-20. Para praktisi Muaythai dari Thailand mulai bertanding di berbagai negara, memperkenalkan seni bela diri ini kepada audiens global.
Pada tahun 1995, International Federation of Muaythai Amateur (IFMA) didirikan untuk mempromosikan Muaythai sebagai olahraga amatir di seluruh dunia.
IFMA memainkan peran penting dalam mengatur kompetisi internasional dan meningkatkan standar pelatihan serta peraturan.
Pada tahun 2016, Muaythai mendapatkan pengakuan resmi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), sebuah pencapaian besar yang membuka jalan bagi kemungkinan Muaythai menjadi bagian dari Olimpiade di masa depan.
Pengakuan ini memberikan validasi global terhadap seni bela diri ini dan meningkatkan minat serta partisipasi dari berbagai negara.
Di Indonesia, Muaythai mulai populer pada awal 2000-an, terutama di kalangan pecinta olahraga bela diri dan kebugaran.
BACA JUGA:Jaga Kebugaran Tubuh Rutin Lari Pagi, Ini 10 Manfaat Lainnya!
Federasi Muaythai Indonesia (FMI) didirikan untuk mengatur dan mempromosikan olahraga ini di tingkat nasional.
Saat ini, Muaythai tidak hanya dipertandingkan dalam kompetisi nasional dan internasional, tetapi juga menjadi pilihan populer untuk latihan kebugaran dan pertahanan diri.
Popularitas Muaythai juga didukung oleh media dan film. Film-film seperti "Ong Bak" yang dibintangi oleh Tony Jaa, seorang praktisi Muaythai, telah memikat penonton global dan memperkenalkan seni bela diri ini kepada audiens yang lebih luas.
Selain itu, Muaythai sering ditampilkan dalam video game dan acara televisi, yang semakin memperluas jangkauannya.
Perjalanan Muaythai dari tradisi kuno menjadi olahraga modern menunjukkan adaptabilitas dan daya tariknya yang kuat.
Dari medan perang hingga ring kompetisi, Muaythai telah mempertahankan esensi dan nilai-nilainya sambil terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
BACA JUGA:Ini 50 Rekomendasi Judul Skripsi untuk Jurusan Administrasi Publik
Dengan pengakuan internasional dan pertumbuhan pesat di berbagai negara, masa depan Muaythai tampak cerah sebagai salah satu seni bela diri paling dihormati dan diakui di dunia. (*)