Durasi Pilpres Pengaruhi Pergerakan Ekonomi

--

KORANRB.ID – Bank Indonesia (BI) menilai perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memiliki dampak secara ekonomi. Terutama kontestasi pemilihan umum presiden (pilpres). Durasi kontestasi demokrasi itu akan berpengaruh pada pola konsumsi pemerintah.

Seperti diketahui, Pilpres 2024 akan diikuti tiga pasangan calon (paslon). Sesuai urutan pendaftaran, mereka adalah paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keberadaan tiga paslon tersebut membuka peluang pemungutan suara pilpres berlangsung dua putaran.

BACA JUGA:Transformasi Digital Pacu Kinerja Perekonomian

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwindo Kolopaking menyatakan, tren yang biasanya muncul di saat pemilu adalah perlambatan konsumsi pemerintah. Hal itu ditambah momen coblosan pilpres dan pemilu legislatif (pileg) yang akan berlangsung pada Februari di mana tren perlambatan konsumsi juga muncul di luar tahun politik.

”Triwulan awal biasanya agak stop. Karena nantinya (pada 2024, Red) akan ada dua presiden yang berbeda dan menteri yang berbeda,” kata Erwindo dalam editors meeting BI di Raja Ampat kemarin (11/11).

BACA JUGA:Transformasi Digital Pacu Kinerja Perekonomian

Menurut Dodo, sapaan akrab Erwindo, di saat figur presidennya berbeda, sejumlah pihak melihat pola yang akan dijalankan. Apakah presiden baru tersebut akan melanjutkan kebijakan yang sudah berjalan ataukah mengubah sesuai dengan visi dan misi mereka. 

Situasi tersebut, lanjut Dodo, juga melihat durasi pilpres itu. Jika pilpres berjalan satu putaran, pemimpin baru Indonesia sudah akan terlihat pada periode awal 2024. Sebaliknya, jika pilpres berjalan dua putaran, perlambatan konsumsi pemerintah juga akan berjalan lebih lama. Hal tersebut mengingat pilpres putaran kedua akan berjalan setidaknya hingga Juni 2024.

BACA JUGA:Pengangguran Berkurang, Ekonomi Meningkat, Tenaga Kerja Terserap 32.119 Orang

“Jadi, saat itu nanti (pilpres) satu atau dua putaran, akan berpengaruh,” ujarnya menegaskan.

Di luar pemerintah, lanjut Dodo, aktivitas ekonomi akan terus bergerak. Bahkan cenderung naik. Misalnya meningkatnya pesanan terkait kebutuhan pemilu.

”Pesanan terkait poster, percetakan, apa pun itu, itu akan memengaruhi dan berkontribusi,” tandasnya.  (bay/lum/c9/oni)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan