Berikut Cara Mengatur Penggunaan Gadget Pada Anak
CERIA: Dua orang buah hati pasangan Aseptori dan Alen Oktvia yakni Ainun Naura Alen dan Alea Naira Oktavia sangat ceria saat berpose di studio foto.--Dokumen RB
BACA JUGA:Susun Pertahanan Berlapis di IKN
Misalnya hanya pada hari libur, waktu santai bersama kedua orang tua ataupun waktu-waktu bermain.
Berapa jam maksimal gadjet pada anak?, baginya penggunaan gadget maksimal 1 jam, kalau hanyak menonton video, namun boleh lebih kalau menggunakan aplikasi pelajaran, seperti bermain hitung-hitungan, membaca, menulis, hafalan ayat pendek Alquran.
Untuk video bisa juga menggunakan Youtube kid, atau aplikasi belajar berhitung, belajar mengeja dan mewarnai yang bisa dicari di Playstore
"Walaupun mungkin secara umum, penggunaan gadget pada usia anak berdampak negatif, namun ada juga dampak positifnya.
BACA JUGA:Hasil Evaluasi BKN Mutasi Pejabat Rejang Lebong, 21 Pejabat Akan Dikembalikan ke Jabatan Semula
Anak-anak bisa belajar berhitung, menulis dan mewarnai dari fitur yang ada pada gadget tersebut," kata Aseptori.
Lebih spesifik diungkapkan Aseptori penggunaan gadget pada anak tergantung fitur apa saja pada gadget yang suguhkan untuk anak-anak.
Karena memori akan merekam setiap kejadian.
Cara mengawasi anak main gadjet agar tidak berdampak negatif, para orang tua tetap mendampingi sang anak saat menggunakan gadget, atau aktifkan fitur kontrol orang tua pada handphone.
BACA JUGA:201 Guru Sertifikasi di Bengkulu Belum Terima TPG Triwulan 1, Disdikbud Segera Usulkan Pencairan
Agar anak nurut saat di suruh berhenti main gadget yang harus dilakukan orang tua adalah lakukan cara yang lembut dan tidak membentak anak, akan tetapi di satu sisi harus tegas.
"Ini sebenarnya gampang-gampang susah, terkadang anak mau nurut kadang juga bandel, namun berikan gambaran kepada anak, kalau seandainya dia masih main, maka bisa di "ancam" tidak boleh main lain," beber Aseptori.
Lalu tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan orang tua saat anak sudah bisa bermain gadget, orang tua harus menerapkan kontrol ketat, pengawasan dan pembatasan atas apa saja fitur dan menu yang bisa di akses oleh si anak, hal ini dapat mencegah pengaruh negatif pada anak.
"Jangan lupa langsung tegur apa bila tontonan tidak sesuai atau dapat berdampak pada pola pikir dan perkembangan anak," demikian Aseptori.